Pekanbaru (Riaunews.com) – Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau diketahui banyak yang tak berjalan dengan baik. Jangankan memberi kontribusi pada PAD, perusahaan tersebut malah terus menggerogoti APBD.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Hardianto mengusulkan agar BUMD di Riau yang tidak sehat untuk ditutup atau digabungkan dengan yang BUMD lainnya (dimerger).
Ia menjelaskan, dari hasil evaluasi BUMD yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Riau. Diketahui memang ada beberapa BUMD yang tidak sehat, baik dari segi manajemen maupun keuangannya.
“Kami rekomendasikan BUMD yang tidak sehat itu tutup sajalah atau dimergerkan saja supaya lebih menghemat (APBD, red) dan efektif,” kata Hardianto di Pekanbaru, Kamis (20/2/2020).
Menurut politikus Partai Gerindra ini, jika suatu perusahaan itu berorientasi pada profit, maka yang dibicarakan adalah bisnis yang menguntungkan. Sehingga apa bila perusahaan tersebut justru tidak menghasilkan keuntungan malah hanya menjadi beban daerah dalam penyertaan modal, maka sebaiknya ditutup atau dimerger.
“Kalau bicara profit oriented, kita bicara bisnis. Kalau tidak sehat, dimergerkan saja. Kalau mau dimergerkan, tinggal digabungkan dengan yang sama Core business-nya,” ujarnya.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.