Kamis, 28 Maret 2024

Penumpang berloncatan ke laut karena tiga kru KM Lembelu positif corona

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
KM Lambelu.

Sikka (Riaunews.com) – Suasana di KM Lambelu yang akan sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), berubah menjadi histeris dan mencekam.

Hal ini setelah sejumlah penumpang mendengar kabar ada anak buah kapal (ABK) yang positif Corona (COVID-19). Emosi mereka tak tertahankan karena ingin cepat segera menginjak daratan.

Video situasi di dek KM Lambelu banyak beredar di media sosial (medsos) dan WhatsApp. Terlihat banyak penumpang kecewa dan marah karena kapal ditolak bersandar. Tampak ada beberapa orang menceburkan diri dan berenang ke laut.

Padahal, KM Lambelu sudah tinggal sedikit lagi menyandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere. Kapal tertahan menunggu keputusan dari otoritas soal izin menyandar.

Kapal sempat ditolak untuk bersandar karena ada tiga kru kapal yang diduga positif COVID-19. Hal itu diketahui lewat pemeriksaan darah (rapid test) yang dilakukan terhadap 22 ABK KM Lambelu.

Tim medis lalu mengambil sampel swab tenggorokan ketiga ABK tersebut untuk diuji di laboratorium.

“Berdasarkan pemeriksaan diagnostik, ada tiga orang awak kapal Lambelu yang diketahui positif COVID-19, dua orang awak kapal, dan satu penjaga kantin,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu dalam keterangan pers seperti dilansir Antara, Rabu (8/4/2020).

Kabar terbaru, kapal diperbolehkan bersandar. Penumpang pun boleh turun. Hanya saja para penumpang harus lebih dulu menjalani masa karantina selama dua pekan.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan rute kapal tersebut berangkat dari Nunukan, Makassar, Baubau, dan terakhir di Maumere. Namun, sebelum sandar, kapal itu disetop di perairan Maumere pada Selasa (7/4).

“Iya positif menurut rapid diagnostic test, tes cepat. Perawat dan dokter kita sudah ambil swab-nya dan cairan ini nanti dikirim ke Makassar untuk diperiksa,” kata Marius saat dihubungi, Rabu (8/4).

Ketiga kru yang ‘positif’ Corona dilarang mendarat. Ketiganya sudah kembali ke Makassar untuk penanganan lebih lanjut.

“Saat ini mereka sudah kembali ke Makassar, mereka kan tidak boleh turun, kecuali penumpang, penumpang boleh turun,” ujarnya.

Para penumpang yang turun lalu menjalani isolasi yang ditangani pemkab masing-masing asal para penumpang, seperti Maumere, Flores Timur, dan Ende. Setelah isolasi di tempat tertentu, mereka akan lanjut isolasi mandiri yang dipantau oleh tim medis.

PT Pelni (Persero) pun menjelaskan soal info KM Lambelu dilarang sandar di pelabuhan Maumere. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Yahya Kuncoro menyampaikan Pelni mematuhi seluruh proses dan protokol kesehatan yang berlaku di Maumere, sehingga kapal KM Lambelu berhasil sandar malam tadi dengan aman.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan di atas kapal oleh petugas medis dari RSUD dr TC Hillers Maumere. Hal tersebut dilakukan sebagai syarat dari pemerintah daerah agar kapal dapat masuk dan sandar di pelabuhan. Sebagai informasi, KM Lambelu telah sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere pada Selasa (7/4) pukul 21.37 Wita.

KM Lambelu kembali diberangkatkan menuju Makassar pada tengah malam. Kapal kemudian akan melakukan portstay selama 14 hari di Makassar.

Sementara itu, terkait adanya enam orang penumpang yang terjun dari atas kapal akibat kapal dilarang bersandar, Yahya menerangkan seluruhnya berhasil diselamatkan. Para penumpang itu saat ini dalam kondisi yang baik.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *