Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo mengatakan arus masyarakat yang menuju keluar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sebelum ada pelarangan mudik adalah kegiatan pulang kampung.
Hal itu dikatakannya saat ditanya Najwa Shihab soal jutaan masyarakat yang berbondong-bondong mudik sebelum keluar pelarangannya, di acara Mata Najwa, di Trans 7, yang ekslusif diwawancarai di Istana Merdeka, Jakarta, yang tayang Rabu (22/4/2020).
“Kalau itu bukan mudik, itu pulang kampung. Yang bekerja di Jabodetabek, di sini, tidak ada pekerjaan, mereka pulang,” jawab Jokowi.
“Apa bedanya?” tanya Najwa.
“Kalau mudik itu di hari lebarannya. Kalau pulang kampung itu bekerja di Jakarta pulang ke kampung,” jelas Jokowi.
“Itu timing saja kan, faktanya orang sudah mudik dan bisa menyebarkan [Corona]?” timpal Najwa.
“Coba liat di lapangan, di Jakarta mereka sewa ruang isi delapan orang. Di sini tidak bekerja, lebih bahaya mana? Di dalam ruangan dihuni delapan-sembilan orang, atau pulang kampung tapi sudah disiapkan isolasi oleh desa, lebih bahaya mana?” tutur Presiden.
Sebelumnya, Jokowi memutuskan untuk melarang mudik lebaran 2020 untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
“Hari ini saya ingin sampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang,” kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Selasa (21/4).
Meskipun, berdasarkan survei kementerian Perhubungan, ia mengakui 24 persen warga masih bersikeras mudik, 7 persen sudah mudik, dan 68 persen tak akan mudik.
Sejumlah pihak menilai keputusan itu terlambat. Pasalnya, ribuan warga telanjur pulang kampung dan potensial menyebarkan Corona.***
Data kemenhub mengatakan sudah hampir 1juta orang sudah curi start mudik. Menurut Presiden @Jokowi, itu bukan mudik, tapi pulang kampung. Apa bedanya?#MataNajwaJokowiDiujiPandemi pic.twitter.com/KKG6ZDraUm
— Mata Najwa (@MataNajwa) April 22, 2020