Pekabaru (Riaunews.com) – Meski harga minyak mentah dunia sudah turun sejak beberapa bulan yang lalu, pemerintah melalui perusahaan BUMN yang memonopoli distribusi minyak di Tanah Air, Pertamina, tak kunjung menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Berkaca dari negara tetangga seperti Malaysia, di mana harga minyak sekelas Pertamax Turbo dijual hanya sekitar Rp4.000-an per liter, kebijakan Pertamina ini dipertanyakan netizen.
Tak ayal pada saat ini tagar #TaikLuPertamina menjadi trending di Twitter Indonesia, yang dipantau Riaunews.com pada Ahad (3/5/2020).
“Ayo pertamina ditunggu klarifikasinya kenapa nggak turun – turun apakah karena ini #TaikLuPertamina,” cuit Ade Irawan lewat akun @ade_wann.
“Harga BBM di negara tetangga udah turun, kapan di Indonesia Turun? Tanya Pertamina, Urusan Lo Urusan Gue Juga #TaikLuPertamina,” ujar Angga Yudhistira (@anggayudhisty).
Diberitakan sebelumnya, menurut pakar perminyakan Rudi Rubiandini, Pemerintah semestinya sudah meminta PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) terhitung 1 Mei 2020 ini.
Implementasi penurunan harga BBM tersebut telah sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) No. 62K/MEM/2020 yakni penetapan harga BBM dihitung berdasarkan formula harga dua bulan sebelumnya.
“Seharusnya mulai hari ini, 1 Mei 2020, Pertamina sudah menjual Pertamax dengan harga Rp7.100 per liter, karena telah sesuai aturan perhitungan pemerintah yaitu dua bulan sebelumnya,” ujarnya.
Namun nyatanya, hingga saat ini harga BBM tak bergerak sedikit pun.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.