Kamis, 18 April 2024

Bos twitter respons pernyataan Trump dan Marc Zuckerberg soal klaim palsu

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
CEO Twitter Jack Dorsey.

New York (Riaunews.com) – CEO Twitter Jack Dorsey menyatakan bertanggungjawab atas polemik tindakan Twitter membuat label cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang surat suara Pemilihan Umum AS sebagai sebagai klaim palsu atau ‘klaim tidak berdasar’. Dia meminta karyawannya tidak dijadikan sasaran atas masalah tersebut.

“Ada seseorang yang pada akhirnya bertanggung jawab atas tindakan perusahaan, dan itu saya. Tolong tinggalkan karyawan dari (polemik) ini,” ujar Dorsey dalam akun Twitter resminya, melansir CNN.

Selain merespon polemik dengan Trump, Dorsey juga merespon pernyataan pendiri Facebook Mark Zuckerberg yang menjelaskan mengapa perusahaannya tidak mengambil tindakan pada postingan palsu Trump tentang surat suara pemilihan presiden (pilpres) AS.

Baca: Kicauannya dianggap memuat data palsu, Trump ancam tutup Twitter

Zuckerberg sebelumnya mengatakan Facebook tidak ingin menjadi ‘wasit kebenaran’ atas penyataan orang di media sosial.

“Saya hanya sangat percaya bahwa Facebook seharusnya tidak menjadi wasit kebenaran dari semua yang dikatakan orang secara online,” ujar Zuckerberg.

Terkait dengan pernyataan Zuckerberg, Dorsey menegaskan cek fakta yang dibuat oleh Twitter tidak menjadikan perusahaan media sosial sebagai wasit kebenaran.

Baca: Media Australia sebut polemik Anies dengan Jokowi mirip Gubernur New York dengan Donald Trump

“Niat kami adalah untuk menghubungkan titik-titik pernyataan yang saling bertentangan dan menunjukkan informasi dalam perselisihan sehingga orang dapat menilai sendiri. Lebih banyak transparansi dari kami sangat penting sehingga orang dapat dengan jelas melihat mengapa kami melakukan tindakan itu,” kicau Dorsey.

Melansir Business Insider, Dorsey mengatakan pihaknya akan terus menunjukkan informasi yang salah terkait dengan pemilu secara global. Dia juga berkata akan mengakui jika perusahaan melakukan kesalahan.

“Kami akan terus menunjukkan informasi yang salah atau sengketa tentang pemilihan umum secara global,” tulis Dorsey.

Baca: Beli masker Rp 36,4 juta di Facebook, Juan malah dikirimi batu bata

Twitter Safety diketahui juga menambahkan konteks di balik keputusan untuk menempatkan tautan pemeriksaan fakta di tweet Trump tentang surat suara. Mereka menilai cuitan Trump bisa membingungkan pemilih tentang apa yang harus mereka lakukan untuk menerima surat suara dan berpartisipasi dalam proses pemilihan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *