Senin, 25 November 2024

Calon kuat juara Liga Inggris, klub rival khawatir Liverpool hanya turunkan pemain pelapis

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Para pemain dan fans Liverpool sangat menginginkan gelar Liga Inggris yang sudah di depan mata, setelah menunggu 30 tahun.

Liverpool (Riaunews.com) – Klub-klub rival yang menentang digelar kembali Liga Inggris musim ini takut Liverpool merusak integritas kompetisi tersebut usai dinobatkan juara.

Liverpool yang unggul 25 poin atas Manchester City hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menjadi juara musim ini.

Gelar tersebut bakal jadi yang pertama bagi The Reds sejak 30 tahun setelah terakhir kali juara Liga Inggris pada musim 1989/1990.

Tetapi, dikutip dari Metro, sejumlah klub ketakutan Liverpool akan memainkan pemain pelapis setelah menjadi juara musim ini. Sikap itu dianggap akan melemahkan integritas Liga Inggris.

“Jurgen Klopp hanya bisa memberi tahu tim pertamanya untuk pergi demi keselamatan mereka sendiri,” ucap salah satu pejabat eksekutif klub kepada The Sun dikutip dari Metro.

“Tetapi jika mereka memainkan tim pelapis dalam pertandingan, mereka akan menang, dan poin-poin itu jadi krusial, itu akan membuat liga makin lemah. Bagaimana itu bisa jadi integritas olahraga?” ucap pejabat tersebut menambahkan.

CNN melansir, The Reds masih memiliki sembilan pertandingan tersisa di musim ini, dengan tiga di antaranya melawan tim-tim yang tengah berjuang lolos dari degradasi, seperti Aston Villa, Brighton and Hove Albion, dan Newcastle United.

Dilaporkan Metro, dengan Liga Inggris digelar kembali pada 8 Juni, jika mendapat izin dari pemerintah Inggris, maka Liverpool berpeluang juara paling cepat pada 12 Juni.

Sampai dengan saat ini, rencana digulirkan kembali Premier League masih mendapat pertentangan karena alasan medis. Sejumlah bintang Liga Inggris seperti Sergio Aguero dan Antonio Rudiger termasuk pihak yang menentang.

Jika dilanjutkan, pertandingan-pertandingan nanti akan berlangsung di tempat netral. Meskipun sejumlah klub seperti Brighton menolak keputusan itu.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *