Sabtu, 20 April 2024

Djoko Santoso sebagai kesatria di mata Prabowo

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Prabowo Subianto saat memberikan hadiah keris pada Mantan Panglima TNI Djoko Santoso yang berulang tahun ke-66 pada 2018 silam. (Foto: Indonesia Raya)

Jakarta (Riaunews.com) – Djoko Santoso merupakan mantan Panglima TNI yang belakangan aktif berpolitik bersama Partai Gerindra. Pada Pemilihan Presiden pada tahun lalu dia dipercaya sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Djoko lahir di Surakarta pada 8 September 1952. Dia lulus dari akademi militer pada 1975 kemudian melanjutkan pendidikan kemiliteran di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1990 dan Lembaga Ketahanan Nasional pada 2005.

Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-24 pada 2005-2007 saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kariernya meningkat menjadi Panglima TNI ke-16 pada 2007-2010 saat negara masih dipimpin presiden yang sama.

Selama masa itu Djoko juga sempat menjadi Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ke-11 pada 2008-2012.

Pada 2018 Djoko dinyatakan sebagai Ketua BPN untuk mengawal Prabowo-Sandiaga ke Pilpres 2019. Pemilihannya sebagai ketua, seperti pernah dinyatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, sudah disetujui partai koalisi.

Prabowo sempat memberikan sebuah keris kepada Djoko pada 2018 saat berulang tahun ke-66. Prabowo menganggap Djoko sebagai kesatria, senopati, dan juga panglima.

Prabowo yang juga atasan Djoko saat menjadi prajurit TNI mengatakan selama memimpin selalu bersikap keras, namun dia belum pernah marah pada Djoko. Djoko juga disebut tidak lupa dengan komandannya walau jabatan dia pernah lebih tinggi ketika menjadi pemimpin puncak Panglima TNI.

“Tapi meski beliau jadi bintang empat, beliau tidak lupa dengan komandannya,” kata Prabowo.

Pada 2019 Djoko menjabat sebagai Dewan Pembina Partai Gerindra. Djoko telah menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (10/5) di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta setelah dirawat karena pendarahan otak.

Kabar kepergian mantan Panglima TNI Djoko Santoso tak luput dari perhatian sejumlah politisi Partai Gerindra.

Salah satu politisi yang menyampaikan duka adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade. Ia menyampaikan duka melalui akun twitter pribadi.

“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Kami sekeluarga turut berduka cita atas Wafatnya Jenderal TNI Purn Djoko Santoso. Semoga Husnul Khotimah. Selamat jalan Jenderal,” tulis Andre.

Kepala Bidang Advokasi dan Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman, juga menyampaikan duka. Sama seperti Andre, duka ia sampaikan melalui akun twitter pribadi.

“Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun. Turut berduka cita atas kepergian Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Djoko Santoso. Semoga almarhum Husnul Khotimah, dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” tulis Habiburokhman.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *