
Jakarta (Riaunews.com) – Pendiri PAN sekaligus loyalis Amien Rais, Agung Mozin mengatakan, partai baru Amien Rais akan mengakomodir seluruh kelompok yang kritis terhadap pemerintah. Tidak cuma alumni 212 yang akan diajak bergabung nantinya.
“Mengenai 212, sebenarnya gagasan kita ini menjadi barisan yang kritis terhadap kekuasaan hari ini, jadi siapa saja yang satu ide dengan kita, termasuk 212 yang ingin menyalurkan aspirasi politiknya ya kita membuka diri untuk itu,” kata Agung, Kamis (14/5/2020), dikutip Merdeka.
Baca: Partai baru Amien Rais ingin langsung koreksi pemerintah jika sudah terbentuk
Agung menuturkan, siapapun dia dan ormasnya, selama ide dan perjuangannya sama akan dipersilakan memperkuat partai baru Amien Rais.
“Kan 212 itu bukan partai politik, tapi mereka pasti punya aspirasi politik, aspirasi politik mereka bisa disalurkan oleh lembaga yang akan kita bentuk nanti,” ucapnya.
Agung menjelaskan, secara personal, pihak yang tergabung dalam alumni 212 dan partai baru Amien Rais berkomunikasi dengan baik. Namun tidak ada pembicaraan resmi secara kelembagaan.
Baca: Putra Amien Rais mundur dari PAN dan DPR
“Jadi tidak ada pembicaraan atas nama lembaga, itu orang per orang yang terlibat dalam gerakan itu membangun komunikasi dengan Pak Amien dengan kami, saya dan teman-teman lain itu dilakukan,” kata dia.
Bahkan, lanjutnya, mitra kritis dari non muslim sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Amien Rais. Namun, Agung belum berani menyebut nama nama tokoh yang sudah menjalin komunikasi dengan Amien terkait partai baru.
“Cuma memang nama-nama mereka belum berani kami sebutkan, karena ketika diumumkan mereka mengingkari, itu juga jadi kontra produktif buat kita. Karena kaya kemarin ada nyebut 212 kemudian Pak (Slamet) Maarif membantah itu, padahal pembicaraan seperti apa saya juga tidak tau,” ucapnya.
Baca: Loyalis Amien Rais ikuti jejak Hanafi mundur dari PAN dan DPR RI
“Teman-teman dari guru besar kampus-kampus juga menyatakan hal serupa, tokoh-tokoh lokal yang kita dikenal cukup kritis, di daerah masing-masing itu mereka SMS saya akan bergabung, tapi apa nama mereka harus disebut, kan kasihan juga kalau kita sebut sekarang,” sambungnya.
Dia melanjutkan, banyak sekali mitra-mitra kritis yang sudah tidak lagi punya wadah apapun dan tidak punya kekuatan politik di parlemen. Sehingga, dengan adanya partai baru Amien Rais aspirasi bisa tercapai.
“Bagaimana aspirasi mereka? Enggak mungkin mereka titipkan ke PAN, ke PPP yang sudah menjadi bagian dari Istana, bagaimana mereka mau kasih ke Prabowo atau Gerindra kan enggak mungkin juga, atau ke PKB, pasti mereka membutuhkan institusi baru kan,” tuturnya.***