Kamis, 18 April 2024

Jubir: Klaster BRI awal gelombang kedua Covid-19 di Riau

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Penambahan delapan kasus positif virus corona di Riau, di mana tujuh diantaranya berasal dari klaster karyawan Bank BRI, disebut sebagai permulaan gelombang kedua penularan Covid-19 di Riau.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, sekaligus menyatakan bahwa persoalan dengan virus asal Wuhan, China tersebut belum usai.

Baca: Antisipasi klaster BRI, BI Riau pastikan semua karyawan sudah jalani rapid test

“Penambahan 8 kasus positif kemarin menunjukan bahwa persoalan ini belum selesai. Ini baru permulaan dari gelombang kedua,” kata Indra Yovi.

Untuk itu, Yovi menegaskan tidak ada kata-kata Riau terbaik dan bagus dalam penanganan Covid-19, yang berpatok dengan tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19.

“Kita belum bisa menyampaikan hal itu. Belum bisa kita menyampaikan kata-kata berlebihan angka kesembuhan pasien Covid-19 Riau bagus. Karena ini menjadi tanda dan sinyal bahwa masih ada masalah besar,” tegasnya.

Untuk itu, Yovi mengimbau, terutama kepada Pemko Pekanbaru harus melakukan sesuatu yang lebih kuat lagi (protokol kesehatan) di daerah-daerah keramaian.

“Karena kami melihat beberapa minggu terakhir tingkat kesadaran masyarakat menggunakan masker sangat rendah. Walaupun ada penelitian yang menyatakan bagus, tapi secara observasi lapangan belum memenuhi syarat-syarat protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca: Hari ini terdapat delapan penambahan kasus Positif Covid-19 di Riau, 7 diantaranya klaster BRI

“Ini kami takutkan pertanda awal, jika ini tidak cepat ditangani, ini akan berkembang dan tidak terkontrol. Makanya perlu dilakukan tindakan cepat dan tepat untuk mencegah penularan Covid-19, supaya Riau tidak terjadi seperti di daerah-daerah lain,” tukasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *