Pekanbaru (Riaunews.com) – Keputusan pemerintah melalui Menteri Agama yang membatalkan pemberangkatan jamaah calon haji pada 1441 hijriah atau 2020 ini, dianggal sudah tepat oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, HM Nazir Karim.
Menurut Nazir, meski keputusan ini di satu sisi memang cukup menyayat hati, apalah bagi para jemaah yang sudah meniatkan diri untuk menjalankan Rukun Islam kelima itu, namun di sisi lain mempertimbangkan sisi uzur-nya, kondisi seperti ini memang tidak bisa dielakkan.
Baca: Pemerintah batalkan haji, Said Aqil: Masa’ dari dulu nggak pinter-pinter
Keputusan membatalkan haji 2020 tidak hanya dilakukan oleh pemerintah Indonesia, tapi seluruh negara di dunia.
“Jadi kalau kami melihat keputusan yang diambil oleh pemerintah kita sudah tepat (haji 2020 batal). Mungkin ada banyak masalah baru yang akan terjadi jika dipaksakan jemaah haji kita berangkat ke Tanah Suci Mekah,” katanya, Rabu (3/6/2020).
Dia menambahkan, keputusan dibatalkannya keberangkatan jemaah haji tahun ini karena memang tidak ada pilihan lain. Pemerintah Saudi sampai sekarang juga tidak memberi kesempatan kepada orang luar masuk ke negara itu.
Baca: Komisi VIII nilai Menag langgar UU karena batalkan haji tanpa konsultasi dengan DPR
“Lagi pula, sejak awal Pemerintah Saudi juga tidak memberikan izin untuk melakukan kontrak dengan hotel-hotel. Oleh sebab itu, kalau dipaksakan nanti pasti akan sulit, karena butuh persiapan yang panjang dan matang,” ujar Nazir Karim.
“Jadi memang sebelum pemerintah memutuskan hal itu semua, ada banyak pihak yang dilibatkan untuk dimintai pandangan dan masukan, termasuklah MUI. Kami memahaminya betul bagaimana kondisinya saat ini,” sambungnya.***