
Pekanbaru (Riaunews.com) – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat perintah harian kepada seluruh kader terkait dugaan tindak pidana pembakaran bendera partai.
Pembakaran bendera PDI-P terjadi saat aksi unjuk rasa menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Baca: Kader PDIP ancam akan bertindak sendiri kepada pelaku pembakaran bendera
Megawati mengeluarkan surat perintah harian itu pada Kamis (25/6/2020). Dalam surat itu ia meminta aksi pembakaran bendera itu diproses secara hukum.
Menanggapi hal tersebut, warganet mengingatkan kejadian di Pontianak pada Juli 2019 silam.
“Sejak dulu bendera PDIP sudah sering dibakar bahkan oleh kader-kader nya sendiri. Jd ga usah lebay ya !! Yg kmrin di DPR itu hny satu bendera PDIP yg di bakar…Nah ini di dlm video benderanya banyak lebih dari puluhan kali. Kol ga di pk jalur hukum ??” ungkap warganet di Twitter lewat akun @Maia_Estalase, sembari melampirkan video pembakaran bendera PDIP yang berjumlah puluhan tersebut.
Sejak dulu bendera PDIP sudah sering dibakar bahkan oleh kader-kader nya sendiri. Jd ga usah lebay ya !!
Yg kmrin di DPR itu hny satu bendera PDIP yg di bakar…Nah ini di dlm video benderanya banyak lebih dari puluhan kali
Kol ga di pk jalur hukum ??
Mencret lah 😂 pic.twitter.com/ZNF6aYEZCI
— 😻❤️🐱 (@Maia_Estalase) June 25, 2020
Dikutip dari Tribun Pontianak pada 27 Juli 2019, sejumlah massa melakukan aksi protes di Sekretariat DPD PDI Perjuangan dengan membakar bendera PDI Perjuangan.
Baca: PDIP tempuh jalur hukum karena benderanya dibakar saat demo RUU HIP
Pembakaran tersebut tepat di halaman kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan Sultan Abdurahman Kota Pontianak.
Sebelumnya, massa juga sempat untuk membakar baju atau kaos yang mereka gunakan. Kaos tersebut diketahui berlambang PDI Perjuangan.
Susah deh
Bendera dibakar kok marah lebay ah.
Kok Pancasila yang merupakan kesepakatan nasional yang sudah final mau di otak atik.kok g merasa salah. g merasa menista konstitusi.dsb dsb. Ga minta maaf lagi.
Macam apa pula kau ini?