
Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo menyatakan bakal membubarkan 18 lembaga negara, namun tak disebutkan lembaga negara mana yang dimaksud. Jokowi hanya menyatakan pembubaran akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Dalam waktu dekat ini ada 18,” ujar Jokowi dalam pertemuan dengan media, Senin (13/7/2020).
Adapun alasan pembubaran lembaga ini salah satunya untuk menekan anggaran. Dijelaskan Jokowi, anggaran tersebut bisa dikembalikan ke kementerian maupun ke bagian direktorat.
Baca: Jokowi prediksi puncak Covid-19 di Tanah Air Agustus-September
“Semakin ramping organisasi ya cost-nya kan semakin bisa kita kembalikan. Anggaran, biaya. Kalo pun bisa kembalikan ke menteri kementerian, ke dirjen, direktorat, direktur, kenapa kita harus pake badan-badan itu lagi, ke komisi-komisi itu lagi,” katanya, dilansir CNN Indonesia.
Mantan wali kota Solo itu menekankan ingin agar lembaga negara yang ada dapat dibuat seefisien mungkin. Dengan demikian, pemerintahan bisa bergerak lebih cepat.
“Saya ingin kapal itu sesimpel mungkin sehingga bergeraknya menjadi cepat. Organisasi ke depan kira-kira seperti itu,” ucap Jokowi.
“Bolak-balik kan saya sampaikan, negara cepat bisa mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara gede mengalahkan negara yang kecil, enggak. Kita yakini,” imbuhnya.
Baca: Ditunggu keberanian polisi ringkus buzzer pendukung Jokowi yang juga sebarkan data orang lain
Jokowi beberapa waktu lalu mengancam akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle para menteri. Ia juga tak segan untuk membubarkan lembaga negara.
Rencana ini juga sempat disinggung Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo. Tjahjo menyebut ada banyak lembaga negara yang potensial untuk dibubarkan oleh pemerintah.***