Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif mengatakan tidak ingin para ulama bernasib sama seperti penyidik KPK Novel Baswedan. Slamet menyebut siap berjihad melindungi ulama dari ancaman.
“Kita tidak menginginkan ulama kita mengalami nasib yang sama terhadap Novel Baswedan dan kepada para pendiri bangsa yang dulu menjadi korban G30S/PKI, kita nggak ingin,” kata Slamet di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (5/7/2020).
Baca: PA 212 akan demo RUU HIP Besok, Polisi: Kalau bakar-bakaran kami tangkap
“Makanya tadi jawara, laskar, mereka akan siap membela ulama. Artinya, kalau ada siapa pun yang ingin mencoba mengganggu ulama dan tokoh kita mereka siap jihad untuk menghadapinya,” tegasnya.
Slamet tidak menyebutkan secara rinci maksud ulama bernasib sama seperti Novel Baswedan. Dia hanya tidak ingin ulama tertimpa permasalahan yang memprihatinkan.
“Kejadian yang menimpa Novel Baswedan kan sangat memprihatinkan. Oleh karenanya, kita tidak ingin ada ulama kita mengalami hal yang sama. Oleh karenanya, laskar akan menjaga mereka semua,” jelas Slamet.
Diberitakan, Persaudaraan Alumni (PA) 212, GNPF Ulama, beserta sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) menggelar apel bertajuk ‘Apel Siaga Ganyang Komunis’. Mereka turut membacakan ikrar anti-komunis.
Apel tersebut dilaksanakan di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ikrar itu dipimpin seseorang bernama Ridho dan diikuti peserta apel serta massa yang hadir.
Baca: Gema takbir sambut teriakan ‘Ganyang Komunis’ dalm aksi ANAK NKRI
“Kami laskar aliansi nasional antikomunis dengan ini berikrar dan bertekad,” ujar Ridho saat membacakan ikrar di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (5/7).***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.