Pernah katakan baru terjun politik 20 tahun lagi, warganet nilai Gibran jilat ludah sendiri

Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi saat tampil dalam acara Mata Najwa, 12 Desember 2018.

Jakarta (Riaunews.com) – Putra Presiden Joko Widodo akhirya resmi dicalonkan PDIP untuk maju pada Pemilihan Wali Kota Solo pada Pilkada 2020 mendatang.

Gibran yang muncul tiba-tiba di ranah politik mampu menyingkirkan calon yang sebelumnya diusung DPC PDIP Solo, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo.

Banyak pihak yang menilai dipilihnya Giran oleh DPP PDIP karena memanfaatkan posisi Jokowi sebagai presiden.

Baca: Purnomo tak heran jika nanti DPP PDIP pilih Gibran: Anak presiden kok!

Sebagian warganet menyebut apa yang dilakukan Gibran bagai menjilat ludah sendiri.

Bagaimana tidak, pada 12 Desember 2018 silam, Jokowi dan keluarga, termasuk Gibran, pernah diwawancarai Najwa Shihab tentang kemungkinannya untuk maju ke dunia politik.

Saat itu Gibran mengatakan bahwa sejujurnya dia tertarik untuk terjun ke politik, namun tidak saat ini.

“Mungkin 20 tahun yang akan datang,” ucap Gibran.

Bahkan Jokowi juga menilai bahwa anaknya, Gibran, belum senang untuk ke situ (berpolitik-red).

“Gibran-Kaesang, belum ada senang untuk ke situ, tapi nggak tau kalau beseo-besok senang, nggak tau juga,” kata Jokowi.

Baca: Achmad Purnomo putuskan berhenti berpolitik usai ‘ditikung’ putra Jokowi

Komentar warganet pun segera berhamburan atas beredarnya kembali tayangan tersebut di media sosial.

“Dulu ayahnya bilang, saya harus menyelesaikan 5th sbg gub DKI Nyatanya tdk. Anaknya bilang 20 th lagi baru akan terjun ke politik, nyatanya juga HOBONG…. Hadeuh….,” cuit pemilik akun @Hivid3.

“Gibran menyampaikan baru akan terjun ke dunia politik 20 tahun lagi.⁣…..Tapi boong,” kata @Fandyxahmad.

“Ada dinasti yg mempersiapkan penerusnya dg baik, ilmu yg cukup dg pengalaman yg baik, ada juga dinasti yang punya hobby bypass / jalan pintas dari dulu, yg penting sederhana, akting polos dan lucuGrinning face with smiling eyes, dinasti ini yg disenangi Bohir, sponsor, donatur, makelar, cukong dan oportunis,” ucap akun @rudisetiadi72.

Dikutip dari Liputan6, Gibran Rakabuming Raka mendaftar sebagai calon Wali Kota (Cawalkot) Solo melalui DPD PDIP Jawa Tengah di Semarang pada Kamis (12/12/2019).

Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu memilih naik bus berbaur dengan para relawan saat berangkat ke Semarang untuk mendaftar sebagai Cawalkot Solo.

Sebelum akhirnya resmi mendaftar, nama putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka itu muncul dalam survei Calon Wali Kota Solo periode 2020-2025.

Bahkan, tingkat popularitas nama pemilik katering Chilli Pari itu bersaing ketat dengan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo.

Survei untuk menjaring nama calon wali kota dalam bursa Pilkada Solo 2020 dilakukan Lab Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

Seperti diketahui, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo telah dua periode menjabat sehingga tidak bisa maju kembali dalam Pilkada mendatang.

Ketua Lab Kebijakan Publik Unisri Solo, Suwardi mengatakan dari hasil survei itu tingkat popularitas Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo sangat tinggi dengan persentase masing-masing 90 persen.

Setelah itu disusul Kaesang Pangarep yang persentase popularitasnya 86 persen dan Ketua DPRD Solo, Teguh Prakosa 49 persen.

“Mas Gibran dan Pak Pur (Achmad Purnomo) itu persentasenya sama tetapi numeriknya beda karena Pak Pur itu 689 dan Mas Gibran 691. Jadi Mas Gibran yang paling tinggi dan yang kedua Pak Purnomo,” ujarnya, Kamis, 25 Juli 2019.

Persentase acceptability pemilik Markobar itu di angka 61 persen dan disusul oleh Teguh dan Kaesang yang persentasenya masing-masing 49 persen dan 36 persen.

Sementara itu, mengenai elektabilitas, Suwardi menyebutkan jika Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo memiliki persentase tertinggi dengan perolehan 38 persen.

Adapun nama Gibran Rakabuming Raka hanya memperoleh angka persentase 13 persen. Sedangkan, Kaesang jauh di bawahnya dengan angka 1 persen.

“Indikator elektabilitas untuk memilih siapa nanti yang menjadi wali kota, hasilnya Pak Pur yang tertinggi. Pak Teguh di bawahnya Mas Gibran dengan persentase 11 persen. Kaesang malah 1 persen padahal popularitasnya nomor tiga,” jelasnya.***

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *