Sabtu, 30 November 2024

Sejumlah fakta kalung antivirus corona buatan Kementan ternyata jamu

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kalung antivirus corona buatan Kementan yang ternyata jamu.

Jakarta (Riaunews.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) berencana untuk memproduksi kalung antivirus Corona secara massal. Kalung antivirus ini akan dibuat dari bahan eucalyptus yang diklaim bisa membunuh virus Corona.

Klaim eucalyptus yang disebut bisa menjadi antivirus Corona sudah muncul sejak beberapa bulan lalu. Bahkan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, pernah mengatakan tanaman ini eucalyptus ini bisa membunuh Mpro atau enzim dalam virus Corona.

Dikutip dari Detikcom, berikut 4 fakta terkait kalung antivirus Corona dari Kementan yang sukses membuat heboh.

1. Terbuat dari tanaman eucalyptus

Kementerian Pertanian (Kementan) berencana untuk memproduksi massal produk kalung antivirus Corona. Kalung ini dibuat dari bahan eucalyptus, jenis tanaman yang menghasilkan minyak atsiri dari masih berkerabat dengan kayu putih.

Baca: Sindir kalung anti corona Kementan, #KalungAntiBego jadi trending

Tanaman ini disebut bisa membunuh virus Corona yang sudah dibuktikan dari uji laboratorium Kementan. Bahkan selain kalung, Kementan berencana membuat produk inovasi antivirus Corona lainnya, dalam bentuk inhaler, roll on, salep, hingga difuser.

2. Belum ada penelitian spesifik pada virus Corona COVID-19

Menanggapi tentang kalung antivirus Corona yang terbuat dari bahan eucalyptus, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr dr Inggrid Tania, MSi, mengatakan bahan ini memang memiliki zat yang bersifat antibakteri, antivirus, dan anti jamur. Namun, terkait manfaatnya terhadap COVID-19 belum ada penelitian spesifiknya.

“Penelitian Kementan ini baru diujikan sampai tahap in vitro pada virus influenza, beta corona, gamma corona. Belum diuji spesifik terhadap virusnya COVID-19 yakni virus SARS-CoV-2,” jelasnya pada detikcom.

3. Klaim antivirus dianggap berlebihan

Menurut praktisi kesehatan sekaligus dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, riset yang dilakukan terhadap eucalyptus baru sebatas in vitro di tingkat sel.

Baca: Said Didu nilai kalung anti virus corona Mentan di luar akal sehat

Karenanya, Prof Ari lebih setuju kalung antivirus Corona itu cukup disebut sebagai kalung eucalyptus.

“Jadi saya tidak setuju jika kalung eucalyptus disebut sebagai kalung antivirus. Cukuplah disebut kalung kayu putih atau kalung eucalyptus,” tegasnya pada wartawan, Ahad (5/7/2020).

4. Kalung antivirus Corona ternyata jamu

Terkait kalung antivirus Corona, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian, Indi Dharmayanti menegaskan riset tentang produk tersebut masih panjang. Ia mengatakan klaim antivirus bukan berasal dari peneliti. Selain itu, riset ini masih dalam tahap in vitro, yang artinya belum diuji pada manusia.

“Bukan, klaim kita yang di BPOM adalah jamu melegakan saluran pernapasan, mengurangi sesak tapi punya konten teknologi di mana kita buktikan in vitro bisa membunuh Corona model dan influenza, cenderung mengurangi paparan,” jelas Indi pada detikFinance.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan