Senin, 25 November 2024

Ajakan Jokowi agar beli produk lokal dianggap Rizal Ramli sebagai imbauan asal-asalan

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Rizal Ramli

Jakarta (Riaunews.com) – Ahli Ekonomi Rizal Ramli mengkritik imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat membeli produk dalam negeri untuk menyelamatkan perekonomian nasional. Ia menilai pemerintah justru banyak mengeluarkan kebijakan pro impor.

Hal itu disampaikan oleh Rizal Ramli melalui akun Twitter miliknya @ramlirizal. Rizal menyebut imbauan yang dikeluarkan Jokowi adalah contoh imbauan asal-asalan.

Baca: Rizal Ramli: Akhirnya provokasi pada umat Islam picu arus bah balik

“Inilah contoh imbauan ngasal. Track record kebijakan justru sangat pro impor,” kata Rizal Ramli, yang mengomentari sebuah pemberitaan media online tentang ajakan Presiden Jokowi, Senin (10/8/2020).

Rizal Ramli mengusulkan agar pemerintah mengubah kebijakan-kebijakan yang ada. Menurut Rizal, mengubah kebijakan jauh lebih penting dari sekadar mengeluarkan imbauan.

Baca: Kritisi UU Corona, Rizal Ramli: Makin ngawur, negara hukum tidak kenal imunitas

“Ubah kebijakannya, lebih penting dari sekadar imbauan!” ungkap Rizal Ramli.

Pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi dunia melesu, tanpa terkecuali Indonesia. Angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 ditutup pada angka minus 5,32 persen.

Jika dibandingkan secara tahunan, angka pertumbuhan ini mengalami kontraksi yang cukup hebat, pasalnya di triwulan II tahun lalu pertumbuhan masih cukup baik yakni diangka 5,07 persen.

Menanggapi angka pertumbuhan ekonomi yang terus memprihatinkan, Jokowi mengajak masyarakat untuk terus menggerakkan roda perekonomian nasional.

Ia mengajak masyarakat untuk membeli produk-produk dalam negeri. Dengan adanya belanja produk dalam negeri, maka diharapkan perekonomian akan bangkit dan Indonesia selamat dari jurang resesi.

“Roda perekonomian harus bisa bergerak lagi dengan cara apa? Beli produk-produk buatan dalam negeri, beli produk-produk petani, nelayan, produk-produk UMKM,” ungkap Jokowi dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra di Hambalang, Bogor pada Sabtu (8/8/2020).

Angka perekonomian mencapai minus 5,32 persen sangat berbahaya bagi Indonesia. Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan, hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Indonesia untuk masuk ke jurang resesi ekonomi.

Baca: Akibat corona, Rizal Ramli prediksi ekonomi Singapura bakal lebih merosot dibanding Indonesia

“Indonesia, sebagaimana negara lain, diperkirakan akan mengalami resesi,” kata Piter kepada suara.com, Rabu (5/8/2020).

Piter mengemukakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II yang tumbuh negatif di kisaran 5 persenan ini, bisa berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan IV.

“Dengan demikian, apabila perkiraan ini benar-benar terjadi, maka Indonesia pada bulan Oktober nanti akan secara resmi dinyatakan resesi,” kata Piter.

Tak hanya Indonesia, dia juga menjelaskan, bahwa semua negara berpotensi mengalami resesi. Perbedaannya hanya masalah kedalaman dan kecepatan recovery.***

Sumber: Suara
Editor: Ilva

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *