Kamis, 18 April 2024

GNPF dan FPI berikan dukungan, Edy Mulyadi: Hentikan cara-cara kampungan untuk menghadang KAMI

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Edy.

Jakarta (Riaunews.com) – Sejumlah ormas Islam mendukung Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang memiliki tujuan mulia untuk menyelamatkan Indonesia. Mereka meminta pemerintah tidak alergi atas kelahiran KAMI yang dimotori sejumlah tokoh nasional.

Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Edy Mulyadi mengatakan, mestinya penguasa bijak dalam meyikapi kelahiran KAMI. Rezim harus introspeksi dan mawas diri. KAMI tidak akan dideklarasikan jika pemerintah berkerja sesuai dengan amanat konstitusi. KAMI tidak akan dihadirkan jika Parpol dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bekerja menyampaikan aspirasi rakyat.

Baca: Peretasan akun medsos tokoh KAMI merupakan perbuatan pengecut

“Jadi, kepada penguasa hentikan cara-cara norak dan kampungan itu. Apalagi masih saja mengandalkan buzzerRp yang benar-benar telah menimbulkan kegaduhan dan perpecahan horizontal,” ujar Edy Mulyadi kepada Harian Terbit, Kamis (20/8/2020).

Edy menegaskan, seperti dikatakan Presidum KAMI Prof. Din Syamsudin, jika terus dihadang dan ditentang maka KAMI akan mengeras dan membentuk kekuatan baru. Karena saat KAMI dideklarasikan ternyata disikapi secara norak dan kampungan oleh pemerintah saat ini. Rezim yang merasa terancam melakukan berbagai upaya untuk mencegah kelahiran dan berkembangnya KAMI.

“Mulai dari mengintimidasi para inisator, mengancam dan melarang rakyat di daerah yang hendak datang, sampai menyebarkan meme-meme palsu yang sangat provokatif. Bahkan mereka juga mengerahkan beberapa orang demonstran bayaran untuk mengganggu dan memprovokasi peserta deklarasi,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, KH Abdul Chair Ramadhan mengatakan, dukungan terhadap KAMI dilakukan karena gerakannya sejalan dengan semua perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan yang selama ini dilakukan HRS Center. Oleh karena itu HRS Center memberikan dukungan kepada KAMI.

“Dukungan yang diberikan di antaranya moril sebagai wujud persamaan pemikiran daam rangka menyelamatkan bangsa dan negara,” papar KH Abdul Chair Ramadhan kepada Harian Terbit, Kamis (20/8/2020).

Terkait banyak pihak yang sinis terhadap KAMI, Abdul Chair Ramadhan memaparkan, pihak yang sinis itu diabaikan saja. Tidak ada pengaruhnya. Mereka itu memang lazim seperti itu dan oleh karenanya tidak ada manfaatnya menanggapi mereka.

Baca: PKS siap rangkul KAMI jadi mitra oposisi

Terpisah, Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin mengatakan, selama KAMI berjuang untuk menyelamatkan ini bangsa dan negara dari keterpurukan dan krisis multi dimensi yang sudah sangat memprihatinkan, ini memsejahtraan rakyat indonesia serta membela ulama yamg terzolimi dan tegas melawan komunis serta penista agama serta pendukungnya maka PA 212 akan mendukung dan mengawal KAMI agar tidak tergerus oleh pengaruh penguasa yang KAMI bisa dikorbankan demi kepentingan jabatan tokoh tokoh tertentu.

“Saya berharap para tokoh tersebut bisa tegas dan berani mendukung kami juga di PA 212 karena masa yang hadir di KAMI kemarin adalah masa 212 juga karena masa 212 yang hadir melihat KAMI sejalan dengan Spirit 212 yg jelas memperjuangkan kebenaran dan tidak tergoyangkan dengan tawaran tawaran jabatan politik rezim ini,” paparnya.

Novel berharap para tokoh KAMI tidak goyah dengan tawaran lobi-lobi jabatan karena beberapa tokoh di antaranya pernah bersedia menerima kalau ada tawaran sebagai calon wakil presidennya Kokowi ketika Pilpres 2019. Bahkan ada yang berambisi menjadi Presiden. Oleh karena itu para tokoh siap untuk membela rakyat dan ulama yamg saat ini terzolimi dengan ikhlas.

Baca: Din Syamsuddin bantah ‘jebak’ Dubes Palestina untuk hadiri deklarasi KAMI

“Kalau pun KAMI dibuat menjadi kendaraan politik sah-sah saja asal 8 poin itu di jalankan dan bersinergi bersama ulama dan siap mengikut komando para ulama yang lurus yang akan melawan kemungkaran dan penjajahan asing dan aseng serta komunis,” paparnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *