Jakarta (Riaunews.com) – Juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Ustad Haikal Hassan Baras, mengklaim saat ini semua sudah melupakan dikotomi cebong kampret. Adapun istilah ini sempat ramai digunakan saat momentum Pilpres 2019 lalu.
“Kita sudah melupakan dikotomi cebong kampret. Kita sudah menyatu utk Indonesia lebih baik,” tulis akun Twitter @haikal_hassan, dikutip Senin (21/9/2020).
Baca: Ustaz Hilmi sentil Ahok: Kirain cuma buzzer yang ngomong Kadrun, ternyata Komut BUMN juga rasis
Namun, di tengah sedang menghadapi musuh bersama, yakni Covid-19. Muncul statement Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Yakni mengistilahkan kadrun, terhadap sekelompok orang yang tak senang dengannya.
“Tau-tau diusik dg mulut seorg pejabat yg menyebut kadrun. Die lagi… die lagi. Sampai kapan ini berakhir?,” tulis dia.
Kita sudah melupakan dikotomi cebong kampret.
Kita sudah menyatu utk Indonesia lebih baik.
Apalagi ada musuh bersama yg sdg kita hadapi, Covid19.Tau-tau diusik dg mulut seorg pejabat yg menyebut kadrun. Die lagi… die lagi…
Sampai kapan ini berakhir?— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) September 21, 2020
Diketahui, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan ingin mengaudit proyek-proyek kilang Pertamina. Ahok mengaku ingin bertanya langsung ke direksi.
Menurut Ahok, hal itu sengaja dilakukan agar emosinya keluar sehingga dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya dianggap sebagai pengganggu keharmonisan.
Tak hanya itu, Ahok menyebut jika dia menjadi Direktur Utama Pertamina, ada masyarakat yang tak senang dan rusuh.
“Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi republik ini,” ucap Ahok dikutip dari Youtube POIN.***