Senin, 25 November 2024

Dua Perempuan Berhijab Ditikam di Bawah Menara Eifel Paris

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Menara Eifel di Kota Paris, Perancis
Menara Eifel di Kota Paris, Perancis.

Paris (Riaunews.com) – Dua wanita Muslim ditikam berulang kali di bawah menara Eiffel. Bahkan pelaku menyebut dua wanita itu dengan sebutan “orang Arab kotor”.

Penikaman terhadap dua wanita Muslim itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Prancis beberapa hari terakhir pasca kasus pemenggalan kepala seorang guru sejarah oleh orang yang tak dikenal.

Baca: Bicara di Sidang PBB, PM Pakistan sebut kartun Nabi semakin memicu Islamofobia

Seperti dilansir New York Post pada Kamis (22/10/2020), kedua wanita Muslim yang bernama depan Kenza dan Amel itu mengatakan bahwa mereka diserang dua wanita tak dikenal setelah Kenza dan Amel meminta dua wanita itu untuk mengendalikan anjing mereka saat berjalan di dekat landmark Paris itu.

Jeritan kedua Muslim yang ditikam itu pun terekam dalam video yang viral di Ibu kota Prancis itu.

Kenza ditikam sebanyak enam kali dan dilarikan ke rumah sakit setempat dengan luka tusuk pada bagian paru-paru. Sedang Amel membutuhkan operasi untuk luka tusukan di tangannya. Melalui unggahan foto di media sosial terlihat warga berkerumun di sekitar korban yang berbaring di tanah.

Pasca kejadian itu, dua wanita kulit putih yang sama-sama berusia 22 tahun ditangkap dan ditahan karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan. Kedua pelaku pun berada di pengadilan pada Rabu.

Kenza dan Amel yang berasal dari Aljazair mengatakan mereka berada di taman bersama tujuh kerabat mereka, termasuk empat anak, yang ketakutan oleh anjing pitbull yang dilepaskan di dekatnya. Mereka diserang setelah meminta kedua wanita pelaku tersebut yang terlihat mabuk untuk menjauhkan anjing dari anak-anak.

Baca: Media di Perancis puji syariat Islam di tengah wabah corona

Sementara itu Jaksa penuntut mengatakan masih terlalu dini dalam penyelidikan untuk mengklasifikasikan serangan itu sebagai kejahatan rasial. Tetapi berdasarkan keterangan saksi mata mengatakan bahwa para korban diminta para pelaku untuk kembali ke negara asalnya dan salah satu kerudung dari korban dirobek dalam serangan itu.

Serangan itu terjadi pada Ahad malam, pada hari yang sama ribuan orang turun ke jalan untuk memberi penghormatan kepada Samuel Paty, guru Prancis yang dipenggal oleh seorang ekstrimis di luar sekolahnya pada Jumat. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *