Sabtu, 20 April 2024

Seorang perawat meninggal dunia di RS Ibnu Sina Pekanbaru karena Covid-19

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Perawat pasien Covid-19
Perawat yang menangani pasien Covid-19 memiliki risiko tinggi tertular virus asal China tersebut.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Kembali dunia medis di Riau kini berduka. Setelah sebelumnya tenaga kesehatan (Nakes) serta dokter meninggal dunia di Provinsi Riau lantaran terpapar Covid-19, kini untuk pertama kalinya, seorang perawat di Kota Pekanbaru meninggal dunia.

Sang perawat tersebut bernama Sisca Febrianti (31), meninggal dunia pada Rabu (7/10/2020) sekitar pukul 08:05 WIB. Almarhumah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru.

Baca: Lagi, seorang dokter meninggal dunia akibat Covid-19 di Riau

Dikabarkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi, sebelum meninggal dunia, perawat Sisca menangani pasien Covid-19 di ruangan isolasi Covid-19 RS Ibnu Sina sejak bulan April.

“Beliau perawat yang berdedikasi tinggi, tidak pernah mengeluh selama 6 bulan dan tidak pernah minta pindah area kerja,” kata dr Indra.

Semua tenaga kesehatan yang maju langsung menangani Covid-19 di ruangan Isolasi Covid-19, tambahnya, sangat terpukul dan sedih atas musibah ini.

“Tapi, kami tetap akan terus melayani semua pasien Covid-19, kami tidak akan mundur hanya gara-gara isu yang tidak penting, kami ikhlas dan tetap bersemangat,” ungkap dr Indra.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, bahwa perawat Sisca merupakan tenaga kesehatan pertama di Pekanbaru yang meninggal dunia setelah berjuang menangani Covid-19 secara langsung dan terpapar langsung.

Syamsuar menjelaskan almarhumah Sisca merupakan anak yatim yang juga menafkahi dua orang adik-adiknya.

Baca: IDI keberatan dengan rencana Luhut yang akan mengimpor dokter

“Almarhumah terpapar Covid-19 sejak 8 hari yang lalu. Dipindahkan ke ICU sejak 6 hari yang lalu dan memakai ventilator,” ungkapnya.

Gubri meminta semua tenaga kesehatan dalam menangani pasien Covid-19 harus menggunakan APD. Karena sekarang banyak yang tertular orang tanpa gejala yang sulit dibedakan.

“Kami meminta Pemkab dan Pemkot di Riau menerapkan pembatasan sosial berskala kecil. Ini diperlukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Riau. Saya berharap semua masyarakat mematuhi protokol kesehatan,” kata Syamsuar.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *