Senin, 25 November 2024

Pemerintah Dicurigai Ingin Terus Buat Kegaduhan Politik Demi Menjegal Anies

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Jakarta (Riaunews.com) – Pemerintahan Presiden Joko Widodo dicurigai terus membuat kegaduhan politik untuk menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang popularitasnya makin menguat jelang Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesia Development Review, Muhammad Rifai Darus, yang melihat beberapa persitiwa politik menimpa Anies.

Baca: Tito minta Kapolri tindak calon yang langgar protokol kesehatan selama Pilkada

Terbaru adalah instruksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mengancam akan memberhentikan kepala daerah yang dianggap abai melaksanakan dan mengawasi protokol kesehatan di daerah masing-masing.

“Jangan-jangan pemerintah ingin Indonesia membuat gaduh terus dengan segala bentuk regulasi yang disodorkan,” kata Rifai, sebagaimana dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/11/2020).

Menurutnya, dengan instruksi tersebut, justru Anies akan semakin mendapatkan simpati publik.

“Rakyat akan bersimpati bisa jadi malah akan bersimpati pada Anies, rakyat sudah paham gerakan yang dilakukan pemerintah,” tambahnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah mengatakan, instruksi Tito itu mengesankan adanya tindakan politis dari mantan Kapolri itu.

Meski instruksi tidak langsung tertuju pada Anies, Dedi melihat publik akan melihat rezim pemerintah saat ini sangat kuat menyorot sepak terjang Anies Baswedan.

Baca: Dipanggil Polisi, Anies Justru Makin Mendapat Simpati Dari Masyarakat

Apalagi, ditambahkan Dedi sejak awal pemerintah tidak konsisten dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19.

“Instruksi ini mengesankan untuk menekan Anies, kalau ketegasan itu ditunjukkan sejak awal publik akan melihat berbeda, Anies memiliki popularitas yang sangat tinggi,” demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/11).

Dedi menganalisa, anggapan publik tentang Tito terkesan politis karena bersaing dengan Anies sebagai figur potensial calon presiden tidak boleh ditolak.

Anggapan itu, ditambahkan Dedi tidak akan terhindarkan mengingat Tito dan Anies disebut-sebut menjadi figur alternatif yang memungkinkan mengisi kursi kepemimpinan masa depan.

Baca: Pemanggilan Anies oleh Polisi Dinilai Fahri Hamzah Sebagai Bentuk Kepanikan Pemerintah

“Kalau ada anggapan publik Tito sedang mengambil kesempatan dalam momentum ini, masyarakat tidak boleh disalahkan,” demikian kata Dedi. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *