Bukittinggi (Riaunews.com) – Anggota klub motor gede (moge) Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) membuat onar di Buktitinggi, Sumatera Barat, dengan mengeroyok dua prajurit TNI dari Kodim 0304/Agam. Klub moge tersebut pun menghentikan kegiatan touring-nya di Pulau Sumatera.
Public Relations HOG SBC Epriyanto mengatakan awalnya mereka melakukan kegiatan touring ‘Long Way Up Sumatera’ dengan jalur Bandung-Padang-Sabang-Medan. Kegiatan itu pun dihentikan sementara usai insiden tersebut.
Baca: Ini Dia 2 Rider Moge Harley Davidson Pengeroyok Anggota TNI di Bukittinggi
“Kegiatan touring ‘Long Way Up Sumatra’ yang menempuh perjalanan Bandung-Padang-Sabang- Medan. Kami hentikan mengingat adanya insiden kemarin sore,” kata Epriyanto ketika dihubungi, Ahad (1/11/2020).
Belum diketahui apakah kegiatan touring akan dilanjutkan kembali atau tidak. Yang pasti, menurut Epriyanto, klub HOG SBC menghormati terlebih dahulu proses hukum yang sedang berjalan saat ini.
“Hal ini guna menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan juga menghormati para pihak, baik korban maupun institusi di mana korban berdinas (TNI),” ujarnya.
Dalam insiden ini, polisi telah menetapkan dua tersangka. Keduanya merupakan anggota klub Moge HOG SBC. Simak penjelasan berikutnya.
Diketahui, kedua tersangka ditahan di Mapolres Bukittinggi untuk diperiksa lebih lanjut. Selain itu, polisi menyita 13 unit moge Harley-Davidson yang ikut dalam konvoi.
Peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Jumat (30/10), sekitar pukul 17.00 WIB. Kasus bermula dua anggota TNI berpangkat serda menepikan kendaraan mereka saat konvoi moge melintas. Ternyata ada rombongan konvoi yang tertinggal dan mengendarai motor secara arogan hingga membuat sepeda motor dua prajurit TNI keluar dari bahu jalan.
Singkat cerita, terjadi cekcok mulut saat prajurit TNI menyetop dan menanyakan maksud konvoi moge itu memotong jalannya. Akhirnya terjadi pemukulan terhadap dua anggota intel Kodim 0304/Agam.
Baca: Berikut Pernyataan Maaf Lengkap Klub Harley karena Keroyok Prajurit TNI
Atas peristiwa ini, HOG SBC mengakui ada kekeliruan atas insiden pengeroyokan yang mengakibatkan dua prajurit TNI tersebut luka-luka. HOG SBC juga menyampaikan permohonan maaf atas kasus tersebut.
“Kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas terjadinya kegaduhan atas kejadian tersebut. Kedua, kami atas nama HOG SBC memohon maaf kepada seluruh korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota HOG SBC. Ketiga, kami memohon maaf kepada pihak seluruh anggota TNI, khususnya Kodim setempat, dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Bukittinggi,” kata Public Relations HOG SBC Epriyanto dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (31/10).