Jumat, 29 Maret 2024

Sudah Diduga, Polri Simpulkan Kerumunan Jokowi di NTT Tidak Ada Pelanggaran Hukum

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kerumunan saat kunjungan Jokowi ke NTT.

Jakarta (Riaunews.com) – Seperti sudah diduga kebanyakan warganet, Presiden Joko Widodo dianggap para penegak hukum tak melanggar pelanggaran apapun terkait kerumunan yang terjadi di Meumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (27/2/2021).

Menurutnya, penolakan laporan yang dilayangkan Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan setelah pihaknya berkonsultasi dengan sejumlah pihak.

“Sebenarnya bukan menolak laporan, akan tetapi setelah melakukan konsultasi, disimpulkan kejadian kerumunan yang terjadi ketika Presiden Jokowi kunjungan kerja di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT tidak ada indikasi pelanggaran hukum” ucapnya.

Dijelaskan, konsultasi dilakukan dengan pihak yang akan membuat laporan, Ka SPKT Bareskrim Polri menyimpulkan bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam peristiwa tersebut.

“Sehingga tidak dilanjutkan dengan membuat sebuah laporan polisi,” ujarnya.

Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan yang diwakili Kurnia melaporkan Presiden Jokowi ke Bareskrim Polri, Kamis (25/2/2021).

Pelaporan tersebut dilakukan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 saat kunjungan kerja Jokowi ke Maumere, NTT, Selasa (23/2). Menurut pengakuannya, Polri menolak laporan tersebut.

“Dengan tidak diterbitkannya Laporan Polisi atas laporan kami, kami mempertanyakan asas persamaan kedudukan di hadapan hukum,” ujar Kurnia.

Dia menuturkan alasan penyidik menolak laporannya. Polisi ingin lebih dulu melakukan penyelidikan tanpa harus menerima laporan.

Salah satu pihak yang dari awal telah menduga akan ditolaknya laporan tersebut adalah Ustaz Haikal Hassan.

Melalui akun media sosial Twitter-nya @haikal_hassan, Babe Haikal menyindir bahwa dengan postingan yang dibuat bukan bermaksud membela Jokowi.

“Saya bukan bela presiden. Tapi ini BUKAN kerumunan. Ini spontan dan tiba2. Tiba2 orang pada datang. Tiba2 mobil nya terbuka. Tiba2 presiden nongol. Tiba2 ada hadiah dimobil. Tiba2 lempar hadiah. Semua terjadi spontan. Ini karena rinduuuuuuuu….,” cuitnya pada kamis (25/2).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *