Pekanbaru (Riaunews.com) – Sebanyak 17 ekor kawanan gajah liar diketahui masuk ke perkebunan warga di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Kepala Bidang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, kawanan gajah tersebut pertama diketahui pada Kamis (1/4/2021) lalu.
“Terakhir terpantau Ahad (4/4) kemarin. Saat ini tim masih berada di sana. Dimana kawanan ini melintasi tiga desa yakni desa Sei Kijang, Teratak Rendah dan Rambah,” bebernya, Senin (5/4/2021), dilansir Media Center Riau.
Akibatnya, tak sedikit tanaman warga yang rusak dimakan satwa berbadan tambun dan dilindungi negara itu.
Dijelaskan Andri, kawanan gajah itu datang dari wilayah Taman Nasional Teso Nilo (TNTN), namun ketika dilakukan penyisiran pada Ahad kemarin tim gabungan belum menemukan kawanan gajah yang sejatinya berjumlah 18 ekor itu.
Pihaknya hanya menemukan bekas jejak, kotoran hingga tanaman masyarakat yang rusak menjadi santapan satwa bernama latin Elephas Maximus Sumatranus itu.
“Wilayah ini memang daerah perlintasanya menuju Gunung Melintang hingga ke TNTN,” katanya.
Katanya, saat ini tim BBKSDA Riau masih berada di tiga desa yang menjadi perlintasan gajah tersebut. Pihaknya tengah melakukan mitigasi dan bersinergi bersama masyarakat untuk upaya penggiringan dan mengantisipai adanya konflik antara masyarakat dan satwa tersebut.
“Sambil menunggu kesepakatan, saat ini masyarakat juga masih melakukan penjagaan di kebunnya masing-masing. Kalau malam mereka membuat api unggun untuk menghalau gajah tersebut masuk ke kebun mereka,” tandasnya.***