Jumat, 29 Maret 2024

Pancasila Hilang Dari Mata Kuliah Wajib, Kerja BPIP Dipertanyakan

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Yudian Wahyudi
Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Pancasila dan Bahasa Indonesia hilang dari mata pelajaran wajib bagi siswa pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kontan saja hal ini membuat heboh dan menuai hujan kritikan dari berbagai kalangan, mulai dari netizen, akademisi, pengamat dan anggota DPR RI.

Kritikan tak hanya ditujukan kepada Nadiem Makarim yang merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, namun juga menyasar pada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

BPIP selama ini dikenal galak kepada pihak-pihak yang dianggap ingin mengubah Pancasila dengan ideologi lain, namun senyap saat berhadapan dengan partai yang ingin mengkompresnya menjadi Trisila dan Ekasila.

Suara BPIP juga tak terdengar saat PP Nomor 57/2021 ini keluar yang mengeluarkan Pancasila dari mata pelajaran wajib.

Hal ini membuat badan yang dikepalai Yudian Wahyudi menjadi sasaran kritikan masyarakat, salah satunya dari Roy Suryo.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Susilo Bambang Yudhoyono ini mengingatkan sudah berapa banyak biaya yang dikeluarkan guna Pembentukan BPIP, masa lupa (Pancasila) tidak masuki kurikulum wajib.

“Bagus kalau tetap (& Memang HARUS) wajib dlm Kurikulum, Ingat, “Tidak boleh ada Visi Menteri, yg ada hanya Visi Presiden” Apalagi sdh berapa banyak Beaya Material (& Immaterial) guna Pembentukan BPIP, Masa’ “lupa” tdk masuk Kurikulum Wajib ? AMBYAR,” cuit Roy Suryo lewat akun @KRMTRoySuryo2, dipantau Riaunews.com Ahad (18/4/2021).

Tokoh asal Papua Christ Wamea juga ikut mengkritisi dengan menyebut “Bukannya membumikan pancasila tapi BPIP kerjanya hy menuduh sesama anak bangsa ada yg mau gantikan pancasila,” melalui akun Twitter @PutraWadapi

Hal tersebut dicuitkan Christ atas rencana BPIP ingin memetakan ASN yang tergoda menggantikan Pancasila dengan ideologi lain, sebagaimana dilansir Republika.co.id.

Kritikan tak kalah pedas datang dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.

“Klean teriak SAYA Pancasila. Saat Pancasila dihilangkan dari mata pelajaran sekolah klean diam. Kalau mau ngibul, mohon yg cerdas dikitlah,” cuit si Manusia Merdeka tersebut di @msaid_didu.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *