Jakarta (Riaunews.com) – Heboh Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena menyebutkan Bipang (babi panggang) Ambawang sebagai kuliner dalam pidato di suasana jelang lebaran menuai hujan kritikan.
Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah, juga turut mengomentari insiden tersebut dengan menunjuk dapur Jokowi yang tak beres.
Hal itu diungkapkan Fahri dalam cuitan di akun Twitternya yang diunggah Sabtu (8/5/2021). “Saya sering katakan, dapur presiden nggak beres,” demikian tertulis dalam cuitan tersebut.
Saya sering katakan,
Dapur presiden gak beres…😂— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) May 8, 2021
Dihubungi lebih lanjut, Fahri mengungkap kalau yang dimaksud dapur itu adalah tim komunikasi inti Jokowi. Tim yang menulis naskah pidato Jokowi.
“Tim komunikasi yang inti, penulis pidato dan tim riset data,” kata Fahri, ketika dihubungi.
Fahri mengatakan tim komunikasi itu harus segera mengklarifikasi dan minta maaf. Menurutnya hal ini merugikan Jokowi.
“Intinya harus ada klarifikasi segera. Tim penulis pidatonya minta maaf segera, kasihan presidennya,” ujarnya.
Fahri menilai nama Jokowi akan rusak jika tim komunikasi kerap blunder. Hal ini menunjukkan gagalnya manajemen komunikasi.
“Itu hak presiden (untuk mengganti atau tidak). Tapi memang kebanyakan nama presiden rusak oleh gagalnya manajemen dapur” ujarnya.
Seperti diketahui, video pidato Jokowi yang mempromosikan bipang Ambawang khas Ambawang, Kalimantan Barat, viral di media sosial. Video tersebut disorot karena bipang dinarasikan sebagai babi panggang yang termasuk makanan haram bagi umat Islam.
Atas kejadian tersebut, sejumlah pembantu Jokowi sibuk memberikan klarifikasi, seperti Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut tidak ada yang salah dari pernyataan Jokowi.
Lain halnya dengan Juru Bicara Fadjroel Rachman yang menilai Bipang yang dikatakan atasan dia tersebut bukanlah babi panggang, melainkan cemilan yang terbuat dari beras dan gula.
Sementara, ucapan permintaan maaf meluncur dari mulut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Permintaan maaf diucapkan karena Lutfi merasa bertanggung jawab selaku pihak yang menyelenggarakan acara yang dihadiri Jokowi dalam video viral tersebut. Lutfi juga memastikan tidak ada maksud menyimpang dari apa yang disampaikan Jokowi.
“Kami dari Kementerian Perdagangan selaku penanggungjawab acara, sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri termasuk kuliner daerah,” katanya.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.