Kamis, 28 Maret 2024

Korban Tewas di Gaza Bertambah Menjadi 132 Orang

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Gedung tempat tinggal di Tel al-Hawa, Kota Gaza jadi sasaran serangan udara Israel.

Gaza (Riaunews.com) – Pesawat-pesawat Israel kembali melancarkan serangan udara di Gaza pada Sabtu (15/5/2021) pagi. Pasukan militan Hamas juga membalasnya dengan tembakan roket ke Israel.

Sekitar 132 orang telah tewas di Gaza sejak konflik Israel dan Palestina semakin memanas pada Senin (10/5). Angka itu termasuk 32 anak-anak, 21 wanita. Pejabat medis Palestina juga mengatakan 950 orang lainnya terluka.

Petugas medis Palestina mengungkapkan sedikitnya empat orang tewas dalam salah satu serangan udara di Gaza utara. Penduduk mengatakan kapal angkatan laut Israel menembakkan peluru dari Mediterania walau tidak ada yang mengenai jalur tersebut.

Kementerian Agama Palestina mengatakan serangan Israel menghancurkan satu masjid. Namun, juru bicara militer mengatakan pihaknya sedang memeriksa laporan tersebut.

Sirene berbunyi di dua kota besar di selatan Israel yang memperingatkan akan adanya tembakan dari Gaza. Hamas mengklaim bertanggung jawab atas tembakan roket.

Tanpa tanda-tanda pertempuran akan berakhir, korban terus berjatuhan hampir setiap hari. Palestina melaporkan 11 orang tewas di Tepi Barat akibat bentrokan pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Israel.

Sementara itu, Hamas mengatakan seorang wanita dan anak laki-laki termasuk empat korban jiwa dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah di kamp pengungsi Pantai Kota Gaza.

Sedangkan di antara delapan yang tewas di Israel adalah satu tentara yang berpatroli di perbatasan Gaza dan enam warga sipil, termasuk dua anak.

Di sisi lain, Wakil Asisten Sekretaris untuk Israel dan Urusan Palestina Hady Amr terbang ke sana pada Jumat (14/5), jelang rapat darurat Dewan Keamanan PBB. Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan hal itu sebagai upaya mencapai ketenangan kedua negara.

Pada Jumat (14/5), Israel melancarkan serangan sepanjang hari untuk menghancurkan beberapa kilometer terowongan, lokasi peluncuran serta gudang pembuatan senjata yang digunakan militan untuk menghentikan serangan roket.

Warga di seluruh Israel tengah dan selatan, mulai dari kota-kota kecil yang berbatasan dengan Gaza hingga Tel Aviv serta Beersheba selatan, telah menyesuaikan diri dengan sirene, gangguan siaran radio dan televisi, hingga peringatan merah di ponsel yang membuat mereka bergegas berlindung menyelamatkan diri.***

 

Sumber: CNN Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *