Kamis, 18 April 2024

Yahoo Kembali Dijual, Verizon Kantongi Rp72 Triliun

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Verizon menjual Yahoo ke firma pengelola aset asal AS, Apollo Global Management.

Silicon Valley (Riaunews.com) – Operator seluler asal AS, Verizon, bakal menjual dua perusahaan media online yang berada di bawah naungannya, yaitu Yahoo dan AOL, ke firma pengelola aset asal AS, Apollo Global Management.

Nilai penjualan tersebut dikabarkan mencapai 5 miliar dollar AS (sekitar Rp 72,1 triliun). Transaksi ini rencananya rampung menjelang akhir 2021, dan kedua perusahaan tersebut akan dilebur menjadi satu, dengan nama Yahoo.

Bukannya mendapatkan nilai penuh (5 miliar dollar AS), Verizon “hanya” akan mendapatkan uang sebesar 4,25 miliar dollar AS dari Apollo, sedangkan sisanya bakal berbentuk saham kepemilikan Yahoo sebesar 10 persen.

Apabila melihat secara terpisah, nilai akuisisi ini sejatinya lebih rendah dari angka pembelian Yahoo dan AOL pada saat pertama kali dibeli Verizon beberapa tahun lalu.

Pada 2015, operator seluler asal AS, Verizon, membeli AOL seharga 4,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 63,4 triliun). Dua tahun setelahnya (2017), Verizon mengakuisisi Yahoo sebesar 4,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 64,9 triliun).

Karena lebih rendah, nilai valuasi beberapa perusahaan media yang berada di bawah payung Yahoo dan AOL, seperti Engadget hingga Techcrunch, disebut bakal lebih rendah dibanding sebelumnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Selasa (4/5/2021).
Kenapa dijual?

Terlepas dari itu, tidak disebutkan apa alasan Verizon menjual kedua perusahaan media online yang sempat populer di era 2000-an itu.

Namun, rumor mengklaim bahwa perusahaan yang dipimpin oleh Hans Vestberg itu gagal mengembangkan proyek media online-nya, dan memilih untuk fokus ke bisnis utamanya, yaitu jaringan seluler.

Klaim tersebut berasal dari beberapa bukti yang menggambarkan kegagalan Verizon di bisnis media online beberapa waktu belakangan ini.

Pada 2017, Verizon berencana untuk menggabungkan Yahoo dan AOL menjadi satu perusahaan media online raksasa yang bernama Oath, yang bakal menyaingi Google dan Facebook.

Namun, rencana tersebut perlahan gagal setelah mantan CEO AOL, Tim Armstrong hengkang dari AOL pada 2018. Nama Oath lantas diganti lagi menjadi Verizon Media Group pada November 2018.

Verizon juga menjual bisnis media online lain yang berada di bawah naungannya, yaitu HuffPost dan Tumblr.

HuffPost dijual ke BuzzFeed pada 2020, sedangkan Tumblr dijual ke Automattic, perusahaan induk yang mengelola situs web WordPress.com pada 2019.

Selain menjual bisnis media online, Verizon juga memilih untuk menutup salah satu layanan Yahoo yang dahulu sempat populer, Yahoo Answer.

Platform tersebut rencananya ditutup mulai hari ini, 4 Mei 2021 waktu server setempat (Eastern Time). Apabila dikonversikan ke WIB, situs tanya jawab Yahoo itu bakal tidak bisa diakses pada Selasa (4/5/2021) siang ini.***

 

Sumber: Kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *