Senin, 25 November 2024

Dituntut 5 Bulan, Habib Bahar Tetap Teguh Lawan Kezaliman

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Habib Bahar bin Smith.
Habib Bahar bin Smith kembali dipenjara usai berceramah mengkritik pemerintah.

Jakarta (Riaunews.com) – Habib Bahar bin Smith ikut membacakan nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan 5 bulan penjara di kasus penganiayaan sopir taksi online.

Bahar mengaku apa yang dilakukan untuk menjaga marwah istri dan siap melawan kezaliman meski harus diracun.

Bahar yang mengikuti sidang melalui virtual dari Lapas Gunung Sindur itu awalnya membacakan sejumlah kutipan ayat dan hadis. Dia kemudian mengaku apa yang dilakukannya memang salah namun hal itu demi menjaga istrinya.

“Bahwasanya yakni tahbid merayu atau menggoda atau merayu istri orang itu merupakan suatu perbuatan dosa yang sangat besar sampai dikatakan yakni sesungguhnya Rasulullah melaknat orang yang merayu istri orang, menggoda istri orang dan Rasulullah berlepas diri dari orang tersebut dan merupakan kejahatan dan dosa yang sangat besar,” ucap Bahar dalam persidangan pada Kamis (3/6/2021).

“Sedangkan dalam Islam, orang yang kuat imannya, ia bakal mencegah perbuatan itu dengan tangannya. Dan apabila saya tidak mencegahnya maka saya termasuk dalam dayus atau seorang suami yang tidak memiliki perasaan hati cemburu apabila istrinya digoda, apabila istrinya dirayu dia biasa saja dan apabila istrinya keluar rumah tanpa izin dia biasa saja. Kalau saya tidak memiliki rasa cemburu atau membiarkan maka saya termasuk dayus yang tidak akan mencium bau surga dan dimasukkan ke dalam neraka Allah SWT,” kata Bahar menambahkan.

Dalam beberapa kali kesempatan persidangan, Bahar memang kerap menyebut apa yang dilakukannya untuk menjaga marwah istrinya. Sebab, istrinya digoda oleh Andriansyah, sopir taksi online.

“Maka, yang saya lakukan sekali lagi benar dalam agama dan saya mengakui salah dalam pidana,” tuturnya.

Bahar kemudian menuding bila perkaranya ini ditunggangi oleh orang-orang yang tak menyukainya. Oleh karena itu, dia meminta majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman seadilnya.

“Dan yang mulia, kasus saya adalah kasus yang telah jelas-jelas ditunggangi oleh oknum tertentu yang mana ditunggangi. Oleh karena itu saya berharap keadilan karena apabila yang mulia tidak memberikan keadilan, maka yang mulia bukan berurusan dengan saya, penasihat hukum, atau penuntut umum, tapi yang mulia berurusan dengan yang maha adil yaitu Allah SWT. Tapi saya yakin yang mulia bisa memberikan hukuman dengan seadil-adilnya,” katanya.

Di akhir, Bahar kemudian menyatakan bila dia siap untuk melawan segala kezaliman. Bahkan, dia siap dipenjara hingga diracun demi melawan kezaliman.

“Saya tutup pleidoi saya, pembelaan saya dengan kata-kata, saya Bahar bin Ali bin Smith bersumpah demi Allah yang memegang nyawa saya, yang memegang jiwa saya, bahwasanya selama kedua mata saya masih melihat kemungkaran dan kemaksiatan dan ketidakadilan baik ketidakadilan penguasa kepada rakyat, ketidakadilan penguasa kepada rakyat, ketidakadilan kezaliman penguasa kepada bangsa, maka selama itu saya tidak akan pernah tunduk kepada kemungkaran tersebut sekalipun saya harus dipenjara atau terpincang atau diracun sekalipun saya harus dibunuh, sekalipun saya demi Allah saya tidak akan pernah tunduk pada kezaliman, kemungkaran dan ketidakadilan,” tutupnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *