
Jakarta (Riaunews.com) – Wali Kota Medan Bobby Nasution tengah jadi buah bibir. Bobby jadi pembicaraan usai saling serang dengan anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Romo HR Muhammad Syafi’i.
Saling sindir di antara keduanya itu dilatarbelakangi pemecatan Kepala Dinas Kesehatan Medan Edwin Effendi. Romo Syafi’i menuding Bobby berbohong soal pencopotan Edwin.
“Ternyata Bobby sudah ketularan kebiasaan berbohong di awal masa jabatannya terkait dengan pencopotan Kadis Kesehatan Medan,” tulis Romo Syafi’i lewat akun Instagram @romo.syafii.
Tak terima, Bobby pun balas menyerang politikus partai pengusungnya itu. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu justru mengungkap bahwa Edwin merupakan besan Romo Syafi’i.
“Saya tau pak KADIS KESEHATAN yg saya BERHENTIKAN merupakan BESAN dari bapak ROMO, tapi ini sudah ada dasarnya dari INSPEKTORAT KOTA MEDAN,” balas Bobby dengan akun resminya @bobbynst.
Gaya Bobby berpolitik ini berbeda dengan mertuanya, Jokowi. Sementara Bobby langsung mengkonfrontasi lawannya, Jokowi justru dikenal lebih suka memilih diam saat diserang lawan politiknya.
Sikapnya yang lebih memilih diam itu bahkan diakui Jokowi secara pribadi. Pada masa pertarungan Pilpres 2019, Jokowi mengaku memilih sabar dan diam meski kerap mendapati berbagai penghinaan, fitnah, makian, bahkan direndahkan selama lebih dari 4 tahun memimpin.
“Saya sebetulnya sudah diam 4,5 tahun, difitnah-fitnah saya diam, dihujat saya diam,” kata Jokowi kala itu.
Tak hanya itu, Jokowi juga dikenal suka merangkul lawan politiknya. Hal itu terbukti saat Jokowi merangkul Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang menjadi rivalnya di Pilpres 2019.
Prabowo bahkan diberi kursi Menteri Pertahanan. Sedangkan Sandiaga didapuknya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Partai Gerindra pun sah menjadi koalisi setelah lebih dari 4 tahun menjadi oposisi.***
Sumber: Detik