Sadis, pria ini bunuh anak tiri karena kesal sering menangis

(ilustrasi)

Pekanbaru (Riaunews.com) – Lucky Oktawiranda (25), seorang buruh bangunan harus berurusan dengan hukum karena tega membunuh anak tirinya, M Yahya Akbar yang baru berusia 3 tahun hanya karena sering menangis.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumnas Muara Fajar Permai RT 005 RW 006 Kelurahan Muara Barat, Kecamatan Rumbai, pada Ahad (29/3/2020) pagi.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, mengatakan, tubuh korban ditemukan di semak-semak yang ada di Jalan Ikan Parang perumahan tersebut.

“Pelaku merupakan ayah tiri korban. Motif pembunuhan, pelaku merasa kesal dikarenakan korban sering menangis dan susah untuk diam,” ujar Nandang, dikutip Cakaplah.

Nandang menjelaskan, kejadian itu diketahui ketika ibu korban yang baru pulang dari kedai tidak melihat korban. Dia langsung menanyakan keberadaan anaknya kepada pelaku. “Sepengetahuan ibu korban, anaknya sudah diantarkan pulang oleh pelaku,” kata Nandang.

Pelaku pura-pura tidak mengetahui keberadaan korban. Kemudian ibu korban bersama pelaku mencari korban di sekitar tempat tinggal. Pada pukul 12.00 WIB, masyarakat mengumumkan di mesjid bahwa korban hilang dan belum ketemu.

Setelah lama mencari, korban tak kunjung ditemukan. Paman korban curiga. Petugas Unit Reskrim Polsek Rumbai, mencoba mengintrogasi pelaku dan menanyakan keberadaan korban.

Sempat berkelit, pelaku akhirnya terpojok dan tidak bisa mengelak lagi. Pelaku menyebutkan, korban sedang bermain di sekitar semak belukar.

Petugas kepolisian bersama keluarga korban langsung pergi ke semak-semak tak jauh dari Perumnas Muara Fajar Permai. “Jasad korban ditemukan di sana sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Nandang.

Curiga, polisi langsung mengamankan pelaku dan dibawa ke Polsek Rumbai untuk dimintai keterangan. Pelaku akhirnya mengaku kalau dirinya telah menghabisi nyawa korban.

“Korban sering menangis. Kesal, pelaku memukul di antara mulut dan hidung, menggit pipi korban dan menarik tangan korban sehingga terhempas dan kepala belakang membentur tembok kamar mandi,” tutur Nandang.

Saat ini, pelaku masih dalam proses penyidikan lebih lanjut. “Kita tahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Nandang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *