
Pekanbaru (Riaunews.com) – Pihak DPRD Riau meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) agar optimal dalam menggarap pemasukan daerah atau Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui perusahaan besar yang ada di Provinsi Riau.
Wakil Ketua DPRD Riau, Asri Auzar mengatakan hal ini dalam menyikapi turunnya anggaran Pemprov Riau yang terjadi akibat merebaknya virus corona atau covid-19.
Menurutnya, selama ini Pemprov belum optimal menarik berbagai kewajiban dari perusahaan besar yang banyak beroperasi di Riau.
“Seperti pajak air permukaan, pajak alat berat, dan sebagainya. Sehingga ini akan dapat menutupi turunnya pendapatan daerah akibat lesunya perekonomian,” sebutnya, Jumat (17/04/2020).
Dijelaskan politisi Demokrat ini, APBD Riau acuannya adalah APBN, dimana sebelumnya harga minyak mentah dunia di APBN adalah tujuh puluh US Dolar per barel. Namun, sekarang di APBN itu hanya dihitung sebesar dua puluh delapan US dolar per barel.
“Jadi ini tentu berdampak pada APBD kita,” katanya.
Untuk itu pihaknya meminta Bapenda jangan pasif dalam menggali penarikan dan mencari sumber pemasukan yang seharusnya memang jadi pendapatan daerah dari perusahaan-perusahaan besar.***