Bisnis  

Harga BBM Vivo RON 89 Kini Lebih Mahal dari Pertalite, Pemerintah Bantah Intervensi

Vivo menaikkan harga BBM mereka yang beroktan 89 dari Rp8.900 menjadi Rp10.900 perliter.

Jakarta (Riaunews.com)- BBM di SPBU VIVO jenis Revvo 89 sempat menghilang di pasaran. Pasalnya, BBM dengan RON 89 itu diserbu masyarakat setelah pengumuman kenaikan harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax pada 3 September 2022 lalu.

Harga Revvo 89 menjadi lebih murah dibandingkan aneka BBM pelat merah, yaitu Rp 8.900 per liter dibandingkan Pertalite Rp 10.000 per liter.

Pada Ahad, SPBU VIVO kehabisan stok bahan bakar seperti di wilayah Jakarta Selatan, harga Revvo 89 tak muncul hingga senin pagi. Petugas menyebut jika stok ini akan kembali terisi pada Rabu mendatang.

Drama BBM VIVO ini masih berlanjut, karena sebelumnya sempat diberitakan jika Kementerian ESDM memerintahkan VIVO untuk menyesuaikan harga. Namun, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji membantah hal tersebut.

Nah tiba-tiba pada Senin sore kemarin, harga BBM Revvo 89 tiba-tiba naik ke Rp 10.900 per liter. Dari pantauan detikcom di SPBU VIVO kawasan Parung, Bogor, terlihat papan harga tertulis sejumlah jenis BBM dan harganya.

“Sejak tadi sore,” ujar salah seorang petugas. Petugas juga menyebut jika sebelumnya stok sempat kosong.

Manajemen PT Vivo Energy Indonesia akhirnya angkat suara soal harga Revvo 89 yang naik tiba-tiba dari Rp 8.900 per liter menjadi Rp 10.900 per liter. Stoknya pun kembali ada.

Menurut manajemen, Revvo 89 adalah produk BBM tidak bersubsidi sehingga perubahan harga menyesuaikan kondisi BBM internasional belakangan ini masih bergejolak.

“Harga jual ditentukan oleh harga BBM internasional serta peraturan lokal tentang formula harga jual maksimum,” tulis manajemen dalam keterangan resminya Selasa (6/9/2022).

“Perubahan harga adalah keputusan komersial untuk mematuhi regulasi dan perubahan pasar,” lanjut Vivo.

Pemerintah Bantah Intervensi

Pemerintah menegaskan tidak melakukan intervensi terhadap penetapan harga jenis bahan bakar minyak umum (JBU) termasuk bahan bakar yang dijual badan usaha PT Vivo Energy Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya di Jakarta, Senin (5/9/2022) mengatakan hal tersebut sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM, yang telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2021.

Sesuai beleid itu pemerintah menetapkan tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) yang beredar di masyarakat, yaitu pertama adalah jenis BBM tertentu (JBT) atau BBM yang mendapat subsidi dan kompensasi, yaitu minyak tanah dan solar.

Jenis kedua adalah jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yakni BBM yang tidak mendapat subsidi, tetapi mendapat kompensasi yaitu bensin RON 90.

Terakhir, jenis BBM umum (JBU) yakni BBM di luar JBT dan JBKP. “Dari ketiga jenis BBM itu, Menteri ESDM menetapkan harga jual eceran (HJE) jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan. Sedangkan, HJE jenis BBM umum dihitung dan ditetapkan oleh badan usaha,” jelas Dirjen Migas.

Dengan demikian, HJE JBU ditetapkan oleh badan usaha. Dalam upaya pengendalian harga di konsumen, menurut Tutuka, pemerintah menetapkan formula batas atas, yang mana harga BBM mengacu kepada harga acuan pasar MOPS/Argus dan biaya distribusi dengan margin badan usaha maksimal 10 persen.

Ketentuan tersebut sesuai Kepmen ESDM No 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan. “Berdasarkan hal tersebut, pemerintah akan menegur badan usaha apabila menjual BBM melebihi batas atas.

Penetapan harga jual di SPBU saat ini merupakan kebijakan badan usaha yang dilaporkan ke Menteri cq Dirjen Migas, sehingga tidak benar pemerintah meminta badan usaha untuk menaikkan harga,” jelas Tutuka.

Sebelumnya, BBM Vivo jenis Revvo 89 dijual dengan harga Rp8.900 per liter atau lebih murah Rp1.100 dari harga terbaru Pertalite yang mencapai Rp10.000 per liter.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *