PDIP Akui Jokowi Dalang di Balik Usulan Dua Poros Pilpres 2024,Ingin Prabowo dan Ganjar Berduet

Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto didorong untuk berduet dalam menghadapi Pilpres 2024. (Foto: Detik)

Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo ingin Pemilihan Presiden 2024 hanya diikuti dua poros. Dan dua poros tersebut adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berhadapan dengan Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.

Hal ini diungkapkan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah tentang keinginan Jokowi yang ingin menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.

“Nah saya mengatakan di Kompas TV beberapa waktu lalu, saya punya asumsi, kemungkinan duet Ganjar dan Prabowo itu masih terbuka. Tergantung bagaimana sikap lima aktor di dalamnya,” ujar Basarah dalam acara Satu Meja The Forum yang dilansir dari kanal YouTube Kompas TV pada Jumat (29/9/2023).

Lima aktor atau lima pihak yang dimaksud adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDIP, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ganjar Pranowo, dan Prabowo, serta para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang saat ini mendukung Prabowo.

“Analisis saya terhadap lima aktor ini, itu sangat mungkin duet Ganjar dan Prabowo itu dibuka kembali,” kata Basarah.

Dirinya lantas mengungkapkan awal mula wacana duet Ganjar dengan Prabowo mengemuka.

Menurut Basarah, hal itu dimulai pada 22 April 2023, saat Presiden Jokowi menyampaikan nama-nama potensial yang bisa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.

Saat itu, ada tujuh nama yang disebut Jokowi. Salah satunya, Prabowo Subianto.

“Itu dimulai 22 April 2023. Setelah satu hari Pak Ganjar ditetapkan bakal capres oleh Bu Mega (sebagai bacapres dari PDIP).

Kemudian, wacana ini berlanjut di panen raya di tengah sawah di Kebumen, Jawa Tengah. Seingat saya 10 Maret 2023,” ujar Basarah.

“Di sanalah, menurut sumber-sumber yang layak untuk saya percaya, Pak Jokowi menyatakan keinginannya soal duet Ganjar-Prabowo,” katanya lagi.

Keinginan Jokowi itu juga sudah disampaikan kepada Ganjar maupun Prabowo saat itu.

Setelah kebersamaan Presiden dengan Ganjar dan Prabowo tersebut, menurut Basarah, wacana duet sempat berhenti selama satu semester, yakni sejak Maret sampai 20 September 2023.

Saat itu, Basarah mengatakan, Ganjar selesai menghadiri rapat pemenangannya dan ditanya oleh wartawan soal bagaimana jika ada wacana dirinya berduet dengan Prabowo.

“Beliau katakan, kalau di politik itu selama belum didaftarkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), semuanya masih mungkin. Setelah pernyataan Mas Ganjar itu, mencuatlah wacana Ganjar-Prabowo dan menggelinding bak bola salju sampai diskusi saat ini,” ujar Basarah.

Gerindra dan PDIP melalui sejumlah elite parpol sudah menanggapi wacana duet ini.

Andai dua poros Pemilu 2024 terwujud, PDIP ingin poros pertama diisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan poros kedua Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.

Sementara sejumlah kalangan menyebut Pilpres 2024 diikuti dua poros cukup sulit terwujud, karena baik Ganjar dan Prabowo tentu mengincar posisi calon presiden.

Ganjar Pranowo sebelumnya sudah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDIP yang bekerja sama dengan PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.

Demikian halnya Prabowo Subianto juga sudah ditetapkan sebagai capres dari koalisi Indonesia Maju.

Koalisi Indonesia maju terdiri dari Partai Gerindra, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, Gelora, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Tentu keduanya akan sulit mengalah menjadi cawapres.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *