
Jalur Gaza (Riaunews.com) – Kelompok Pejuang Hamas menegaskan ancaman invasi darat Israel ke Jalur Gaza “tidak membuat kami takut dan kami siap menghadapinya”. Demikian disampaikan Abu Obeideh, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, dikutip kantor berita AFP, Selasa (17/10/2023), Abu Obeideh mengatakan Brigade Ezzedine al-Qassam menahan 200 orang sejak serangan besar-besaran di Israel pada 7 Oktober, dan sekitar 50 lainnya ditahan oleh “faksi-faksi perlawanan lainnya dan di tempat-tempat lain”.
“Ancaman pendudukan (Israel) untuk melancarkan serangan darat terhadap rakyat kami tidak membuat kami takut dan kami siap menghadapinya,” kata Abu Obeideh menjelang invasi Israel yang diperkirakan akan segera terjadi, sebagaimana dilansir Detikcom.
Menurut para pejabat Israel, lebih dari 1.400 orang telah terbunuh di Israel dalam kekerasan yang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengatakan pada Senin pagi bahwa Israel telah mengkonfirmasi dan memberi tahu keluarga dari 199 orang yang disandera di Gaza.
Menurut Abu Obeideh, “kami akan membebaskan para tahanan asing ketika kondisinya sudah matang”.
Dia mengatakan setidaknya 22 sandera yang dibawa dari Israel telah tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.
Secara keseluruhan, lebih dari 2.750 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut pejabat-pejabat Hamas.***