![](https://riaunews.com/wp-content/uploads/2025/02/menkeu-sri-mulyani.jpg)
Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Keuangan Sri Mulyani membandingkan makan bergizi gratis (MBG) dengan katering hajatan.
Ia menegaskan MBG adalah program flagship milik Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program makan gratis untuk lebih dari 90 juta orang bukan sekadar butuh anggaran besar.
“Banyak di ruangan ini yang mungkin sudah memiliki mantu atau dalam hal ini menggelar pernikahan anak. Biasanya Anda mengundang 500 orang, 1.000 orang, atau jika sangat kaya mungkin (tamu undangan) 5.000 orang,” ucapnya dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).
Namun, wanita yang akrab disapa Ani itu mengatakan persiapan pesta pernikahan itu punya waktu cukup panjang.
Ia memperkirakan biasanya pihak keluarga mempelai punya waktu enam bulan sampai setahun, termasuk untuk urusan katering.
Sementara, penyelenggaraan makan bergizi gratis mesti digelar setiap hari. Penerima manfaatnya pun banyak dan tersebar di beberapa titik Indonesia.
“Kami menyediakan makanan (MBG) untuk 5.000 (anak) per fasilitas, setiap hari. Jadi, Anda merasa seperti memiliki pesta pernikahan setiap hari selama setahun penuh,” beber Ani membandingkan.
Ani menegaskan analogi tersebut menggambarkan betapa kompleksnya menjalankan program MBG. Ia menyebut pemerintah melalui Badan Gizi Nasional juga perlu memikirkan bagaimana kualitas makanan yang disalurkan itu.
Ia berjanji akan terus memberikan prioritas lebih untuk makan bergizi gratis. Bukan hanya pada alokasi anggaran, melainkan dalam hal distribusi makanan kepada penerima manfaat.
“Tentu saja proses bisnis (MBG) akan terus diperbaiki dan beradaptasi,” tutup sang Bendahara Negara.
Anggaran MBG saat ini adalah Rp71 triliun. Namun, Badan Gizi Nasional menegaskan masih perlu suntikan dana Rp100 triliun pada 2025 agar target 82,9 juta penerima bisa tercapai.***