
Jakarta (Riaunews.com) – Rian Mahendra bakal meresmikan perusahaan otobus baru pada pekan ini. Ini menjadi perusahaan transportasi yang didirikan secara mandiri oleh Rian usai dirinya tak bekerja lagi di perusahaan otobus ayahnya, PO Haryanto.
Pengumuman peresmian perusahaan baru itu disampaikan langsung secara terbuka oleh Rian di akun Instagram pribadinya @rianmahendra83. Perusahaan baru itu akan diberi nama PT Mahendra Transport Indonesia (MTI).
Peresmian perusahaan baru itu akan dilaksanakan Kamis, 8 Juni 2023 di Gedung Suara Pembaruan Jl. Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, pukul 19.00 WIB. Rian juga secara terbuka mengundang siapapun yang ingin menghadiri acara tersebut.
“Mudah2an perusahaan ini bisa bermanfaat.. kami mohon doa dan restu kalian..,” tulis Rian.
“Yang mau datang silahkan tapi ga ada acara yg spesial.. cuma tumpengan dan doa bersama.. yang mau kirim karangan bunga silahkan dialamat diatas.. yang mau kirim doa alhamdulillah terimakasih banyak.. mudah2an kelak perusahaan ini bisa jadi jalan amal jariyah bagi kita semua..,” tambah Rian.
“Sekali lagi.. terimakasih banyak..,” tukas dia.
Menariknya, dalam undangan tersebut Rian juga turut mengunggah sebuah gambar wayang yang selama ini menjadi identitas bus-bus PO Haryanto. Di bawah gambar wayang tersebut disematkan tulisan ‘Mahendra Transport’.
Diketahui gambar wayang tersebut memang dirancang oleh Rian ketika dia masih bekerja di PO Haryanto. Dikatakan Rian, dulu livery PO Haryanto cenderung monoton. Warna dasarnya biru, dan hanya diberi gambar seperti selendang. Berjalannya waktu, livery wayang kemudian turut disematkan di PO Haryanto.
“Baru sekitar 4 tahunan. Aku pas buka (jalur) Wonogiri itu kayaknya baru mulai ada ide-ide wayang. Aku sendiri yang buat (livery wayang itu, sampai sekarang akhirnya jadi ciri khas),” kata Rian ditemui detikOto di Solo beberapa waktu lalu.
Ketika dirinya tidak lagi bekerja di PO Haryanto, Rian tetap membolehkan PO tersebut menggunakan livery wayang rancangannya. Asalkan, kata Rian, PO Haryanto tidak lantas mengklaimnya.
“Ya kalau mau dipakai (di bus PO Haryanto), silakan. Tapi kalau mau diakui jangan. Paham kan? Jadi kalau suatu saat saya mungkin bikin toko roti dan pakai gambar wayang itu, ya jangan diakui kalau itu punya beliau,” tegasnya.***