Sabtu, 25 Januari 2025

Erick Thohir Yakin Jika Pelni-ASDP Merger ke Pelindo Biaya Logistik Jadi Murah

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kantor Pusat Pelindo di Jalan Pasoso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta.

Jakarta (Riaunews.com) – Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan soal rencana merger PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Erick Thohir optimistis dengan merger ini dapat menekan biaya logistik di Tanah Air. Selain itu, merger ikut memperkuat layanan keselamatan penumpang kapal yang dikelola Pelni dan ASDP.

Menurutnya, dalam kerangka integrasi perbaikan pengelolaan sektor pelabuhan akan berdampak baik bagi manajemen kapal.

“Pasti, karena itu mendorong kembali bagaimana logistik cost bisa lebih turun, safety buat penumpang, kalau pelabuhannya bagus management dari kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus,” ujar Erick saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).

Usai merger sistem layanan di pelabuhan, penumpang dan barang bakal disinkronisasi atau berada dalam satu payung. “Kan semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang yang selama ini terpisah-pisah,” katanya.

Erick Thohir sebelumnya menyebut konsolidasi ketiga perusahaan akan menjadi satu kekuatan besar, terutama di sektor pelabuhan dan perkapalan.

Dia memandang, tanpa konsolidasi hanya akan membuat bisnis perusahaan terpisah-pisah saja. Bahkan tidak bisa bersaing di pasaran.

“Kalau kita terpotong-potong (bisnis) antara kebijakan daripada tentu pelabuhan, pengiriman, Pelni, dan ASDP, itu tidak menjadi satu keuangan, kita akan salah bersaing,” ungkapnya.

Lemahnya sektor kepelabuhanan dan kelautan membuat Indonesia kebanjiran produk impor. Selain itu, terjadi praktik dagang yang dilakukan oleh eksportir dengan menjual barang dari luar negeri dengan harga yang lebih murah (dumping).

“Akhirnya apa? Tembusnya barang-barang impor dari berbagai negara. Nah ini kita harus mulai punya keberpihakan, bagaimana pelabuhan-pelabuhan kita untuk akses daripada impor,” katanya.

“Karena banyak sekali sekarang impor ini juga dumping impor, sehingga membunuh UMKM kita. Nah ini kita coba konsolidasikan tidak lain kita bukan mau memproteksi, tetapi bagian fairness,” tukasnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *