Selasa, 26 November 2024

Hongkong, Singapura Hingga Malaysia Larang Mie Sedaap, Ini Kata BPOM

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Mie Sedaap rasa Korean Spicy Chicken.

Jakarta (Riaunews.com) – Sedikitnya tiga negara menarik hingga menyoroti Mie Sedaap varian tertentu usai ditemukan kontaminasi kandungan etilen oksida. Adalah Taiwan, Hong Kong, hingga teranyar Singapura meminta warganya mewaspadai konsumsi Mie Sedaap Korean Spicy.

Sementara negara paling banyak menarik produk Mie Sedaap adalah Singapura, yakni empat varian termasuk rasa soto dan kari. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Penny K Lukito buka suara, memastikan pihaknya tengah melakukan uji sampling demi memastikan keamanan produk.

Baca Juga: Singapura Kembali Tarik Dua Varian Mie Sedaap; Rasa Soto dan Mie Ayam

“Soal Mie Sedaap ini, BPOM sedang melakukan kajian dan masih sampling. Tapi produk yang terdaftar di Indonesia aman,” kata Penny, Selasa (11/10/2022).

Pernyataan serupa sebelumnya diutarakan Wings Group Indonesia, perusahaan induk dari Mie Sedaap. Mereka bahkan membantah adanya kandungan etilen oksida atau pestisida yang kemungkinan dipakai sebagai bahan pengawet.

“Mie Sedaap memastikan tidak ada penggunaan etilen oksida (EtO) dan telah memenuhi standar keamanan pangan sehingga aman untuk dikonsumsi,” ujar Head of Corporate Communications & CSR WINGS Group Indonesia Sheila Kansil, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, belum lama ini.

Sheila juga memastikan Mie Sedaap sejauh ini digunakan lebih dari 30 negara dan tidak ada risiko keamanan yang ditemukan. Adapun kekhawatiran etilen oksida sebelumnya sempat dikaitkan dengan kanker lantaran merupakan senyawa karsinogen.

Meski begitu, pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati memastikan sulit melihat kaitan di antara keduanya.

Baca Juga: Disebut Mengandung Residu Pestisida, Mie Sedaap Ditolak Masuk Taiwan

“Ya kalau misalnya ada pasien kena kanker, kita kan nggak tahu penyebabnya apa. Termasuk apakah dia mengonsumsi makanan dengan paparan etilen oksida dalam jangka waktu panjang,” pungkas Prof Zullies.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *