Kazan (Riaunews.com) – Warga muslim Russia bisa lebih lega berkat adanya sebuah kebijakan yang tengah didisukiskan pada forum ekonomi enternasional ke XIV Kazan Forum di kota Kazan, Russia. Pada forum diskusi ekonomi internasional tersebut, Rusia berbagi informasi mengenai pengembangan standar baru, prospek perkembangan industri, dan pasokan produk halal dari Rusia.
Forum ekonomi internasional Russia – Islamic World: KazanForum adalah acara yang penting untuk interaksi usaha antara Rusia dan negara – negara Islam. Tujuan forum ini adalah perkuatan hubungan di bidang ekonomi, dagang, ilmiah, teknis, pendidikan, sosial, dan budaya di antara berbagai daerah Rusia dan negeri-negeri Organisasi Kerjasama Islam dengan 57 negara anggotanya.
Yusuf Salem Alharbi, selaku Direktur Utama Saudi Food and Drug Authority (SFDA) mengatakan, bahwa makanan dan obat-obatan bersertifikasi halal di Rusia tidak hanya dibutuhkan oleh warga Rusia yang memeluk agama islam saja. Produk halal juga dicari oleh warga non muslim yang menginginkan bahan makanan dengan kualitas terbaik.
“Oleh karena itu, Kami bekerja pada pengakuan sistem sertifikasi halal, berbagi pengalaman dan pengetahuan kami, serta melatih rekan kerja di seluruh dunia” Ujar Yusuf Salem Alharbi.
“Saat ini, kami menggunakan teknologi baru yang memungkinkan kami mengkonfirmasi dengan 100% bahwa produk itu adalah produk halal. Sebagai eksperimen, kami bekerja dengan teknologi blockchain yang memungkinkan pelacakan produk halal hingga ke produsennya” Tambah sang Direktur.
Sementara bagi Rusia sendiri, peningkatan ekspor dan impor produk halal terjadi pada sektor daging sapi dan daging ayam. Data ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Persatuan Nasional Peternak Unggas Rusia, Sergey Lahtyukhov.
“kami meningkatkan pasokan tidak hanya untuk daging unggas, tetapi juga untuk berbagai produk yang lain. Arab Saudi menjadi pembeli terbesar kedua produk kami. Hingga 50 ribu ton daging unggas diekspor oleh kami ke kerajaan tersebut.” Kata Sergey
Tak hanya itu, menurut Sergey bentuk kerja sama ini bisa dijadikan jembatan Rusia untuk mengenali budaya kuliner halal setiap negara islam.
“Pada tahun 2020, delegasi Kerajaan Arab Saudi mengunjungi kami di Moskow. Pada saat itu, perbatasan ditutup karena pandemi COVID-19, dan tim mereka tinggal bersama kami selama dua bulan untuk mempelajari budaya dan makanan halal secara menyeluruh.” Ujar Sergey pada forum internasional tersebut
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.