
Melbourne (Riaunews.com) – Pesawat Jetstar dari Bangkok ke Melbourne yang membawa lebih 300 penumpang terpaksa mendarat darurat karena kondisi darurat medis. Namun, penumpang lain terjebak di pesawat hampir selama 7 jam karena masalah listrik dan tidak bisa keluar dari pesawat.
Dilansir dari ABC News, Ahad (26/2/2023) Penerbangan Jetstar dari Bangkok ke Melbourne mendarat di Alice Springs, di Northern Territory Australia, sekitar pukul 7.20 pagi pada hari Minggu. Katanya adalah masalah dengan listrik dan darurat medis. Namun setelah permasalahan di selesaikan, pesawat tak bisa langsung lepas landas kembali.
Dalam pernyataannya Jetstar, 320 penumpang pada penerbangan JQ30 harus menunggu di pesawat selama hampir tujuh jam karena bandara tidak memiliki fasilitas pemrosesan bea cukai.
“Sebagai bandara domestik, Alice Springs tidak memiliki fasilitas pemrosesan bea cukai dan kami bekerja dengan lembaga perbatasan, Polisi NT, dan otoritas bandara setempat untuk memberi penumpang opsi untuk turun ke bagian bandara yang dipisahkan secara khusus,” kata Jetstar dalam sebuah pernyataan.
Paul Tarrant, salah satu penumpang mengatakan bahwa pesawat mengalami masalah dengan AC dan sistem hiburan dimatikan. Suasana menjadi heboh saat mereka diminta untuk menunggu di dalam pesawat.
“Saya harus mengatakan, staf telah ramah dan mencoba untuk membuat yang terbaik dari situasi ini, tetapi ada orang sakit di pesawat, kami sudah lama berada di sini dan tidak membaik,” katanya.
Juga ada pengakuan penumpang yang mengatakan mereka dibiarkan tanpa makanan selama sekitar 8 jam.
Penumpang akhirnya diizinkan turun ke bagian bandara yang dipartisi sekitar pukul 14.15. Tidak lama kemudian pesawat pengganti tiba dan penumpang dipindahkan ke sana. Setelah itu, barulah penumpang mendapatkan makan dan minum sebelum melanjutkan perjalanan.
“Kami menghargai penundaan yang lama dan pengalaman yang membuat frustrasi. Keselamatan selalu menjadi prioritas pertama kami, dan kami berterima kasih kepada penumpang atas kesabaran dan pengertian mereka karena kami mendukung penumpang yang membutuhkan bantuan medis mendesak dan bekerja untuk membantu semua orang dalam perjalanan mereka secepat mungkin.” kata maskapai.***