Jakarta (Riaunews.com) – Wacana redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang rupiah sempat jadi pembicaraan hangat publik. Jika nantinya terlaksana, maka ada pemangkasan angka nol pada uang rupiah, sehingga terlihat lebih ringkas.
Nah, program redenominasi bisa menjadi peluang bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meninggalkan legacy alias warisan kebijakan di periode terakhir masa pemerintahannya.
Dikutip dari Detikcom, menurut Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah apabila redenominasi ini bisa terwujud, misalnya payung hukum terbit, program menjadi warisan Jokowi buat rakyat Indonesia.
Di sisi lain memang redenominasi ini membutuhkan waktu tidak sebentar, meski begitu jika ada payung hukum yang bisa dibuat dan berlaku, maka Bank Indonesia bisa segera menjalankan program tersebut.
“Kan yang menyusun Undang-undang itu pemerintah dan DPR dan mengamanahkan ke BI untuk melaksanakan redenominasi, bisa langsung bergerak. Misalnya selesai UU tahun depan, bisa jadi legacy pak Jokowi,” kata dia saat dihubungi, Jumat (2/9/2022).
Piter menambahkan siapapun Presiden Indonesia, redenominasi ini dibutuhkan untuk mendukung perekonomian. Apalagi nilai tukar mata uang adalah cerminan bangsa.
Saat ini jika ke luar negeri rupiah tidak selalu muncul dalam daftar di money changer. Hal ini menurut Piter sangat disayangkan, padahal Indonesia masuk dalam negara G20.
“Kalau ke luar negeri mau tukar, rupiahnya tidak tercantum di New York. Seperti aneh sendiri, rupiah dimasukkan level negara miskin di Afrika, ya karena terlalu banyak nolnya,” jelas dia.
Sementara itu, Direktur CELIOS Bhima Yudhistira Adhinegara menilai redenominasi ini belum tepat jika dilakukan bahkan dalam 2-3 tahun ke depan. “Beberapa pertimbangan sebelum melakukan redenominasi yakni stabilitas inflasi harus terjaga,” kata Bhima.
Yang jelas, butuh persiapan yang matang untuk redenominasi agar bisa berhasil. Misalnya Turki yang melakukan redenominasi pada 2005 dan sukses menghilangkan 6 angka nol di belakangnya. Proses berlangsung selama 7 tahun. Pemerintah Turki juga sangat memperhatikan stabilitas perekonomian dalam negeri.
Tapi ingat, ada juga beberapa negara yang gagal sebut saja Rusia, Argentina, Zimbabwe, dan Korea Utara yang tercatat gagal melakukan redenominasi. Brasil pun pernah gagal melakukan redenominasi, namun akhirnya berhasil pada 1994.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.