Jumat, 13 September 2024

Taiwan Tarik Indomie Ayam Spesial Karena Mengandung Etilen Oksida, BPOM Sebut Aman Dikonsumsi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Indomie rasa ayam spesial ditarik pemerintah Taiwan karena mengandung etilen oksida.

Jakarta (Riaunews.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) buka suara terkait temuan residu pestisida Etilen Oksida (EtO) dalam paket bumbu Indomie Rasa Ayam Spesial oleh Departemen Kesehatan Taiwan, Kamis (27/4/2023).

Diketahui, Departemen Kesehatan Taiwan menemukan kandungan etilen oksida pada bumbu Indomie Rasa Ayam Spesial yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, sebesar 0,187 mg/kg (ppm). Akibat hal tersebut, Taiwan pun segera menarik peredaran produk asal Indonesia tersebut.

Menanggapi hal tersebut, BPOM memaklumi tindakan Taiwan. Sebab, negara tersebut memang melarang kandungan etilen oksida di produk pangan.

“Taiwan tidak memperbolehkan EtO pada pangan,” ujar BPOM dalam keterangan resminya, Kamis (27/4/2023).

“Metode analisis yang digunakan oleh Taiwan FDA adalah metode penentuan 2-Chloro Ethanol (2-CE), yang hasil ujinya dikonversi sebagai EtO. Oleh karena itu, kadar EtO sebesar 0,187 ppm setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm,” imbuh BPOM menjelaskan.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Menurut BPOM, Indonesia sebenarnya telah memiliki aturan terkait Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE, yakni sebesar 85 ppm. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

Bila mengacu pada keputusan tersebut, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada.

“Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” tegas BPOM.

Lalu, mengapa batas maksimal residu etilen oksida di setiap negara berbeda-beda?

BPOM mengaku bahwa hingga saat ini, organisasi standar pangan internasional atau Codex Alimentarius Commission (CAC) masih belum mengatur batas maksimal residu etilen oksida. Sebagai informasi, CAC adalah organisasi di bawah naungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pertanian Dunia (FAO).

Sebelumnya, Departemen Kesehatan Taiwan merilis hasil pemeriksaan mi instan yang dijual di Taipei pada 2023, Senin (24/4/2023). Melalui pernyataannya, Departemen Kesehatan Taiwan menemukan kandungan etilen oksida dalam varian Indomie Rasa Ayam Spesial asal Indonesia dan Mie Kari Putih Ah Lai asal Malaysia.

Berdasarkan hasil pengujian, etilen oksida ditemukan pada mi dan paket bumbu Mie Kari Putih Ah Lai, sementara itu di Indomie Rasa Ayam Spesial, etilen oksida hanya terdeteksi di paket bumbu.

Setelah penemuan tersebut, Departemen Kesehatan Taiwan pun telah meminta seluruh toko di ibu kota untuk menarik kedua produk tersebut.

Kepala Divisi Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Taipei, Chen Yi-ting, mengatakan bahwa pemeriksaan mi instan di kota dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara, dan importir grosir.***

 

Sumber: CNBC Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *