Minggu, 3 November 2024

Ustaz Adi Hidayat: Salat Batal jika Shaf Pria dan Wanita Bercampur

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ustaz Adi Hidayat (Foto: Youtube)

Jakarta (Riaunews.com) – Ustaz Adi Hidayat memberikan tanggapannya mengenai peristiwa salat Id di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, di mana pria dan wanita berada dalam satu shaf salat tanpa ada pembatas. Menurut Ustadz Adi, para ulama sepakat bahwa salat tidak sah jika tidak ada pembatas antara shaf pria dan wanita.

Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah itu menegaskan, “Jadi salat itu bukan hanya penting ditunaikan dengan penuh kekhusyukan, tapi juga bagaimana adab akhlak dalam penunaianya. Diatur supaya tetap menjaga nilai-nilai ketaatan dan kemuliaan di hadapan Allah SWT,” katanya dalam akun Youtube Adi Hidayat Official, Jumat (28/4/2023).

Ia menambahkan, “Bagaimana kalau ada perempuan yang shaffnya bercampur dengan laki-laki? Maka para ulama sepakat yang pertama salatnya tidak benar, salatnya batal dan tidak memiliki nilai,” katanya.

Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa aturan salat telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan diajarkan melalui Rasulullah SAW. Salat bagi setiap insan beriman telah diatur waktunya, dan Rasulullah diperintahkan untuk mengajarkan cara menunaikan salat.

“Bagaimana cara menyusun shaf secara berjamaah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kita bisa melihat itu pada beberapa referensi, khususnya kitab-kitab atau buku hadits yang memang merangkum keterangan-keterangan yang bersumber dari Nabi,” jelas ustaz yang akrab di sapa UAH itu.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Sebaik-baik saf laki-laki adalah yang pertama dan sejelek-jeleknya adalah yang terakhir.”

Ustaz Adi menegaskan, “Maka laki-laki yang saf salatnya paling depan diunggulkan oleh Nabi Muhammad SAW,” katanya.

Sementara itu, Rasulullah SAW menganjurkan agar wanita berada di barisan belakang. Namun, bukan berarti semakin belakang semakin banyak pahalanya.

Ustaz Adi menjelaskan, “Ini adalah cara Rasulullah agar shaf laki-laki dan perempuan itu supaya tidak bercampur. Karena itu diatur yang laki-laki mendapat shaf yang paling depan, perempuan di belakang. Diambil jarak supaya laki-laki dan perempuan agar tidak menempel,” ungkapnya.***

 

Sumber: Inilah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *