New York (Riaunews.com) – Ide kreatif banyak bermunculan di kondisi pandemi virus corona (Covid-19). Seorang seniman visual asal New York, Amerika Serikat, baru-baru ini membuat sebuah masker wajah dari celana dalam dan juga masker berbentuk lidah.
Adalah Hannah Bates yang membuat masker dari celana dalam bekasnya. Harganya tak murah, lebih mahal berkali-kali lipat dari celana dalam baru, yakni USD 950 dolar atau sekitar Rp 14 jutaan per biji!
Hannah menyebut masker itu dengan nama “pantyrespirators.”
Meski demikian “Pantyrespirators” hadir dengan peringatan bahwa masker itu bukan untuk menggantikan respirator medis.
“Topeng ini tidak dimaksudkan untuk melindungi pengguna dari menghirup iritasi, atau menghirup atau menyebarkan bakteri, atau virus, termasuk COVID-19, atau kuman lain,” tulis situs webnya.
Bates, seorang seniman multidisiplin, menggunakan karyanya untuk “mengeksplorasi wanita, gender dan seksualitas”. Demikian seperti tertulis dari situs resminya.
“Saya membuat masker dari celana bekas saya dan menjualnya seharga praktik aborsi,” demikian bunyi deskripsi produk di situs webnya.
Seperti dilansir dari New York Post, Jumat (1/5/2020) proyek masker ini adalah tindakan protes terhadap negara-negara yang telah menutup klinik aborsi karena menjadi pilihan atau tidak penting selama pandemi, kata Bates dalam wawancara.
Dimasukkannya celana dalam yang digunakan juga dimaksudkan untuk mengeksplorasi kepositifan seks dan ledakan cybersex selama lockdown coronavirus.
“Ada lonjakan pasokan dan permintaan cybersex selama krisis ini, karena kami terisolasi di apartemen kami dan kurang sentuhan,” katanya.
“Orang-orang menjadi kreatif dengan outlet mereka untuk seks, dan saya percaya kepositifan seks di sekitar komunikasi dan eksplorasi yang berasal dari itu indah,” demikian seperti dikutip Suara.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.