Malang (Riaunews.com) – Netizen mempertanyakan tindakan kepolisian yang begitu cepat menangkap Gus Nur di Malang, sementara laporan terkait dengan tulisan Denny Siregar, polisi terkesan berlama-lama.
Suri Nur Rahardja alias Gus Nur ditangkap di Pakis Malang Jawa Timur, Sabtu (24/10/20), tengah malam sekitar pukul 00.00 wib.
Gus Nur ditangkap usai dilaporkan oleh Ketua Penguru NU Cabang Cirebon Azizs Hakim, pada tanggal 21 Oktober 2020 lalu, dan itu cuma berselang tiga hari sejak dilaporkan.
Baca: Fadli Zon minta Kapolri jangan tebang pilih, tegakkan keadilan pada Denny Siregar
Sementara Denny Siregar yang sudah dilaporkan sejak berbulan lalu oleh warga Tasikmalaya karena menyebut pelajar Pondok Pesantren sebagai calon teroris, sampai hari ini belum juga ditangkap.
Pihak Kepolisian beralasan jika alamat Denny Siregar berubah-rubah, hingga surat panggilannya tidak pernah diindahkan oleh Denny Siregar.
Melansir Swarakyat.com, tentu saja hal ini mnejadi sorotan netizen yang menganggap jika pihak kepolisian tidak memberikan rasa keadilan, kepada rakyat Indonesia.
Karena menurut mereka jika hal itu berseberangan dan bukan dari pendukung pemerintah langsung ditangkap sementara yang menjadi kelompok “Cebong BuzzeRp”, istilah untuk pendukung pemerintah, tentu saja tidak diperdulikan.
Baca: Denny Zulfikar Siregar tak kunjung diproses polisi, ratusan warga Tasikmalaya ancam akan bertindak
“Responnya Tidak Secepat Denny Siregar, Permadi, Dewi Tanjung,dkk… Adilkah?” @_Mr_J03n4______.
“Tengah malam ada penangkapan terduga pelanggaran UU ITE, saya pikir tadi denny siregar/abu janda/ade armando rupanya Gus Nur Astagfirullah, detik2 Gus Nur di jemput Bareskrim di kediaman beliau di Malang. Mhn jgn di borgol ya Pak, beliau bkn koruptor.” @demoCRAZY_id.
“Competitiveness authoritarian dipilih scr demokratis tp tdk paham dan mnghormati nilai demokrasi itu. Rule of law, civil society yg kuat, media yg fair dan bebas, partai politik yg benar dan kuat. Sejarah negeri kita, rakyatnya baik, tp selalu mnunggu ratu adil! (Hariman Siregar)” @DonAdam68.
“Apapun kata orang sy tetap respect pada Gus Nur! Meski mungkin secara keilmuan masih dibawah yang lain, tapi komitmennya dlm amar ma’ruf nahi mungkar patut diacungi jempol. Beda kelas ya dg yang hari ini bilang A tapi setelah “kedatangan tamu” eh, besoknya berubah B, C bahkan Z.” @HisyamMochtar.
“sangat adil menurut penguasa,, kalau pemerintah bilang itu salah yaa salah, jangan dibantah lagi…” @kopi_angek.
“Ini baru adil bagi segenap bangsa Indonesia.. Untuk mu para cebong ,biar elho jungkir balik masa bodoh..bagian kalian pasti sudah Allah sediakan ..” @Zalika54228602.
“Hukum ditegakkan diatas rel kekuasaan, semua unsur pidana harus diselaraskan dengan kemauan penguasa. Jika melawan penguasa, bukan pidana pun bisa dipidanakan. Namun jika membela penguasa, pidana bisa ditipiskan bahkan dihilangkan unsurnya.” @heribk23.
“Jangan berharap keadilan di rezim skrg Ini, berdo’a saja Rezim skrg ini cepat diganti… Allah SWT Maha Kuasa, punya cara, ntah apa caranya Allahu’alam..” @YRuhiyat3.
“…. seperti engkong bilang, “Hukum adalah milik kekuasaan.”….” @JimiMdjamhuri.
“GERCEP… [Untuk yang berseberangan] Jangankan dilaporkan, baru terdengar, katanya aja, lgsg ditarget. Kalo ada dipihak yg sama sdh dilaporkan saja, NGELES nya faktor kesulitannya beda. #NegeriDagelan pantes aja amburadul.” @Dogelkarya82.
“Rezim Represif dan Diktator Dimana coba ybs sebarkan SARA dan ujaran kebencian nya? Kalau dia kritik pedas jokowi, junjungan kalian itu emang betul, melebihi rezim Orba saja tindak tanduk kalian!!!” @ChanQomar.
“Dalam situasi Regime Panic ,Keadilan itu Barang Mewah.” @lazarus_omar.
“Mengharapkan keadilan di masa ini, merupakan suatu kebodohan.” @think_gus.