Bupati Kutai Timur dan istrinya ditangkap, rumah dinas hingga ruangan kantor bupati disegel KPK

KPK menangkap Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya Encek, yang juga Ketua DPRD Kutim, dalam sebuah OTT di Jakarta.

Jakarta (Riaunews.com) – Bupati Kutai Timur Ismunandar, dan istrinya yang juga Ketua DPRD Kutai Timur Encek UR Firgasih, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Di Kutai Timur, tidak sedikit ruangan disegel tim KPK. Sejumlah orang pun sempat diperiksa hingga dini hari tadi, di Mapolresta Samarinda.

Informasi diperoleh merdeka.com, penyegelan sejumlah ruangan di lingkup Pemkab Kutai Timur, dilakukan mulai rumah dinas Bupati Ismunandar, hingga sejumlah kantor instansi.

Baca: KPK dinilai permalukan diri sendiri dengan melimpahkan OTT Rektor UNJ ke Polri

Daftar ruangan yang disegel KPK itu antara lain :

1. Ruang kerja Bupati Kutim

2. Ruang kerja Sekretaris Daerah Kutim

3. Rumah jabatan Bupati Kutim

4. Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
a. Ruang kerja Kepala BPKAD
b. Ruang kerja Kasi Perbendaharaan

5. Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)
a. Ruang kerja Kepala Bapenda
b.Ruang kerja Kasubbag Umum dan Kepegawaian

6. Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU)
a. Ruang kerja Kasi Perencanaan Teknis
b. Ruang kerja Kasi Tata Bangunan dan Lingkungan
c. Ruang kerja staf Cipta Karya 2

“Sudah tidak bisa masuk ke ruang kerja Bupati, karena sudah disegel KPK,” kata seorang pegawai di lingkup Pemkab Kutai Timur, pada Jumat (3/7/2020) sore.

Selain mengamankan Ismunadar beserta istri di Jakarta, KPK juga melakukan OTT di Kutai Timur dan juga pejabat dan staf Pemkab Kutai Timur, di Samarinda. Semua sempat diperiksa di Mapolresta Samarinda, hingga dini hari tadi.

Baca: KPK gelar OTT ‘receh’ di Kemendikbud

“KPK ada meminjam ruangan Polresta Samarinda. Terkait materi pemeriksaan apa, saya enggak tahu. Karena itu ranahnya KPK,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, ditemui merdeka.com saat berada di DPRD Kaltim sore ini.

Arif menerangkan, peminjaman ruangan untuk pemeriksaan itu, dilakukan mulai pukul 23.00 WITA.

“Hanya meminjam ruangan. Pagi sekitar jam 5.30 tadi, sudah tidak ada. KPK tidak ada menitipkan barang bukti ke kami. Juga, tidak ada pengamanan khusus,” terang Arif.

Merdeka.com mencoba mengkonfirmasi Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang, tentang roda pemerintahan di Kutai Timur, pascapenangkapan Bupati Ismunandar. Namun upaya berulang kali tersebut tidak direspons Kasmidi.

Sebelumnya diberitakan, KPK menggelar operasi tangkap tangan, Kamis (2/7) di sejumlah lokasi berbeda, yakni Jakarta, Samarinda, dan Kutai Timur. Dalam itu, tim KPK mengamankan Ismunandar dan Encek serta Kepala Bappeda di sebuah hotel di Jakarta. Selain itu KPK juga mengamankan empat orang lainnya.

Sementara OTT di Samarinda dan Kutai Timur, tim KPK mengamankan 8 orang. Mereka langsung di bawa ke Polresta Samarinda untuk menjalani pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan di Polresta Samarinda, kedelapan orang tersebut akan langsung dibawa ke Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK.

KPK mengamankan 15 orang tersebut terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Kutai Timur. Dalam OTT tersebut, turut diamankan sejumlah uang dan buku rekening tabungan bank.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *