
Bengkalis (Riaunews.com) – Malam Idul Fitri yang semarak dengan gema takbir, ternyata juga ‘dirayakan’ dua oknum tenaga honorer Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis untuk berpesta sabu-sabu.
Akibat perbuatan tercela tersebut, kedua oknum yang berinisial QV alias Muk (29) dan DI alias Dedi (37), berdomisili di Desa Kelapapati, Kecamatan Bengkalis diringkus dan harus meringkuk di sel tahanan Polres Bengkalis.
Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan SIK MT menjelaskan, kedua oknum tersebut diamankan petugas setelah sebelumnya diperoleh informasi adanya pesta narkoba di Kantor BPBD yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Bengkalis, pada Kamis (13/5/2021) sekitar pukul 03.30 WIB.
“Setelah memperoleh informasi akurat kemudian pada malam menyambut Idul Fitri petugas melakukan penggerebekan dan berhasil mengamankan dua oknum honorer bertugas di salah satu dinas di Bengkalis tersebut berikut barang buktinya,” ungkap Kapolres Bengkalis AKBP Hendra didampingi Kasatres Narkoba Iptu Tony Armando SE, Kasat Polair AKP Rahmat Hidayat SIK, Sabtu (15/5/2021).
Tidak hanya sampai disitu, kedua oknum honorer tersebut mengaku bahwa barang haram edar yang diperolehnya itu dari seorang residivis kasus yang sama, yaitu Dedi Darmawan alias Dedi Sakai (45) yang berdomisili di Jalan Antara, Desa Senggoro, Bengkalis.
Tidak perlu lama, Tim Satres Narkoba kemudian meringkus tersangka Dedi Sakai di rumahnya tanpa perlawanan, Kamis (13/5/21) sekitar pukul 07.30 WIB.
Setelah dilakukan penggeledahan, petugas menyita barang bukti sedikitnya 2 bungkus plastik diduga berisi sabu-sabu dengan berat kotor 78,8 gram, 22 plastik pembungkus, timbangan digital, baling kipas dan karung berisi beras untuk menyimpan sabu-sabu, serta Ponsel.
“Tersangka Dedi Sakai ini juga seorang residivis dan petugas berhasil mengamankannya berikut barang bukti,” terang Kapolres lagi.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu para pelaku akan dijerat dengan Pasal 114 (1) Pasal 112 (1) UU RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika serta Pasal 144 (1) dengan penambahan 1/3 karena residivis.***