Selasa, 5 November 2024

Hati-hati, Ada Penipuan Menggunakan Qris dengan ‘Menyabotase’ Kotak Amal Masjid

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pelaku dugaan penipuan dengan menempelkan stiker ber-Qris di kotak-kotak amal masjid.

Jakarta (Riaunews.com)- Aksi pencurian dengan modus baru, yakni memasang stiker Qris di kotak amal masjid viral di media sosial.

Lewat modusnya itu, uang amal yang disetorkan jemaah ketika beramal lewat aplikasi keuangan ataupun bank digital langsung masuk ke dalam rekening sang maling.

Aksi maling itu terekam dan videonya viral di media sosial.

Satu di antaranya diunggah akun @undercover.id pada Ahad (9/4/2023) malam.

Dalam video yang diunggah, seorang pria terekam kamera CCTV tengah berada di Masjid Nurul Iman, Lantai 7, Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pria tersebut terlihat sibuk di depan jejeran kotak amal yang terletak di ujung tangga.

Tangannya terlihat mengelupas beberapa stiker dan menempelkannya di sisi atas kotak amal.

Stiker itu diketahui merupakan stiker Qris atas nama Restorasi Masjid yang merupakan rekening pribadi Bank Nobu milik pelaku.

Tak hanya melakukan aksinya di Masjid Nurul Iman Blok M Square, pelaku pun disebutkan melakukan aksi serupa di masjid kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

“Dan juga pindah ke masjid kalibata menempelkan Qris juga,” tulis admin @undercover.id.

Dalam sejumlah pengakuan warganet kepada Reda Samudera lewat akun @redasamudera.id, pelaku diketahui juga beraksi di Masjid Agung Al Azhar.

“Akh, stikernya ada di Masjid Al Azhar juga yang mengatasnamakan Restorasi Masjid, Qadarullah ana pernah kirim Qris ke situ,” ungkap seorang warga kepada Reda sembari membagikan potret tanda bukti transfer.

“Subhanallah Al Azhar juga kena, bisa jadi belum tahu Al Azharnya. Kalau memang bener,” balas Reda Samudera.

Penasaran dengan pengakuan warga tersebut, dirinya mencoba berinfak lewat Qris yang terpasang di kotak amal Masjid Al Azhar.

Selain Masjid Agung Al Azhar, pelaku juga diketahui melakukan aksinya di Masjid Raya Pondok Indah.

Aksinya ketika menempelkan stiker bahkan terekam kamera, termasuk nomor polisi mobil pribadinya yang terparkir di halaman Masjid Raya Pondok Indah.

“Masjid Raya Pondok Indah juga pernah ditempel sama dia bang, nanti saya kirim videonya sekaligus nopol mobilnya,” ungkap seorang warga kepada Reda.

“28 Maret 2023 jam 10.41, Masjid Raya Pondok Indah. Modus sama,” caption video.

Pelaku Tipu Banyak Orang di Medan

Lewat statusnya, Reda Samudera turut membeberkan sejumlah fakta yang diperoleh dari warganet.

Para warganet itu mengaku menjadi korban penipuan pelaku yang disebut warga Medan bernama Mohammad Iman Mahlil Lubis.

Satu di antaranya korban penipuan

“Bismillah kang, ana tau pelaku penukaran Qris itu, kebetulan ana korban beliau,” chat seorang korban lewat direct messages dengan Reda Samudera.

“Orang mana, tau darimana itu orangnya, tinggal di mana,” tanya Reda.

“Orang Medan, kebetulan ana ditipu perumahan syariah yang beliau buat,” balas akun tersebut seraya membagikan potret ketika bersama pelaku.

Pernyataan tersebut pun disambut ramai warganet.

Mereka pun mengirimkan pesan langsung kepada Reda.

Mereka mengaku menjadi korban penipuan pelaku, mulai dari penipuan perumahan syariah, penipuan jual beli ponsel dan lainnya.

“Bang itu orang yang dicari-cari sama suami saya dan temennya, katanya mau pulang ke Medan dijanjiin terus ternyata belum balik-balik lagi ke Medan. Masih berbaik sangka juga sama beliau, ternyata pas lihat video ini memang dia bukan orang yang baik, Qodarullah, uang bisnis iphone lenyap di tangan dia,” tulis seorang warga.

“Semoga Allah gantikan dengan yang lebih baik dan penggugur dosa,” balas Reda.

“Aamiin Allahuma ammmiin, semoga ada yang laporin beliau di sana, biar nggak bisa ke mana-mana lagi, udah banyak yang jadi korban,” ungkapnya membalas doa Reda.

Mantan Karyawan Bank BRI

Dalam status selanjutnya, pelaku diketahui merupakan mantan Karyawan BRI.

Hal tersebut disampaikan seorang warga kepada Reda lewat pesan langsung.

Dalam percakapan keduanya, warga mengaku sempat berkenalan dengan pelaku sekira tahun 2017-2018.

Pelaku disebut bekerja di Divisi Social Enterpreneurship Bank BRI.

“Saya kenal waktu kerja di BRI Pusat, waktu ana belum hijrah. Sekitaran tahun 2017-2018 masih kerja di BRI,” tulis seorang warga kepada Reda.

“Kapan terakhir kontak beliau,” tanya Reda.

“Ana resign awal 2019, seingat ana waktu itu dia masih di Divisi Social Enterpreneurship, ana masih ada nomor kontaknya,” balasnya.

Sementara seorang warga lainnya mengungkapkan alasan pelaku bisa mengakses atau membuat Qris.

“Dulu dia masuk ke BRI kantor pusat, pindahan dari BRI Kanwil Medan sekitar 2016-2017 itu. Orang bank, makanya punya akses bikin-bikin Qris tuh kayaknya,” balasnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *