Pekanbaru (Riaunews.com) – Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru Muspidauan, yang mendapat teror berupa potongan kepala anjing dan pisau ke rumahnya, berharap aktor intelektual kasus tersebut segera dapat diungkap.
“Kami berharap pelaku lain dapat diungkap, termasuk otak pelaku atau aktor intelektual dibalik kasus ini,” ungkapnya, Kamis (18/3/2021).
Sebelumnya, pihak kepolisian telah menangkap tiga dari lima pelaku teror. Sementara yang dua orang lagi masih DPO.
Selain Muspidauan, turut menjadi korban teror lainnya adalah Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Nasir Panyalai.
Oleh pelaku, rumah Nasir disirami bensin di hari yang sama.
Adapun tiga pelaku yang berhasil dibekuk jajaran Kepolisian Daerah Riau (Polda Riau) adalah Irwan, Didik dan Boy.
“Ketiganya kita tangkap di tiga lokasi berbeda. Ada yang di kantor LAM Kota Pekanbaru, Jalan Melur dan terakhir di wilayah Kubang,” ujar Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Effendi dalam konferensi persnya, Jumat (12/3) silam.
Dari keterangan ketiganya, motif yang melatar belakangi aksi teror itu yakni terkait dengan Musdalub LAM Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Dimana para pelaku merasa tidak senang dengan keputusan dalam Musdalub yang memilih Muspidauan terpilih menjadi Ketua Harian LAM Pekanbaru.
“Mereka tidak senang. Sehingga mereka sempat memprotes dengan tujuan agar mereka tetap eksis berada di property atau aset yang ada di LAM Pekanbaru,” bebernya.***